Breaking News:

Dokter Tegaskan Jika Kurang Gairah Seksual Dapat Memicu Masalah Kesehatan

Gairah seksual merupakan suatu dorongan yang dimiliki oleh pria dan wanita untuk melakukan aktivitas seksual.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
lifestyle.kompas.com
Ilustrasi menurunnya gairah seksual 

TRIBUNHEALTH.COM - Gairah seksual merupakan suatu dorongan yang dimiliki oleh pria dan wanita untuk melakukan aktivitas seksual.

Dalam bahasa asingnya yakni libido atau sexual drive.

Dilansir Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dr. Andi Sugiarto, SpRM dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Ruang UGD tentang gairah seksual.

Jika semisal melihat, berfikir, atau punya imajinasi tentang seksual, seseorang akan tertarik untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.

Gairah seksual bisa dimiliki oleh wanita maupun pria.

Baca juga: Apa Perawatan Gigi yang Dapat Dilakukan di Klinik Gigi, Dok?

Baca juga: Apa Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Pernah Terjangkit Kanker atau Tumor? Simak Jawaban Ahli Gizi

Seseorang yang melakukan hubungan seksual, yang utama memiliki gairah seksual atau libido.

Setelah memiliki gairah seksual baik pria ataupun wanita, ia akan terangsang.

Pada pria akan mengalami ereksi penis.

Sedangkan pada wanita terdapat perlendiran di miss V atau vagina.

Setelah melakukan hubungan, akan terjadi orgasme pada wanita.

2 dari 4 halaman

Sementara pada pria akan terjadi ejakulasi.

Ilustrasi memperbaiki hubungan dengan pasangan
Ilustrasi memperbaiki hubungan dengan pasangan (Tribunnews.com)

Penyebab terjadinya gairah seksual dipengaruhi oleh 3 hal.

Lantas, apa saja yang dapat memengaruhi?

Yang pertama, secara hormonal.

Pada pria yakni hormon testosteron.

Sementara pada wanita yakni hormon estrogen dan testosteron.

Secara hormon seksual akan mempengaruhi.

Jika hormonnya tinggi, ia akan mudah terangsang, mudah punya gairah.

Yang kedua, yakni secara psikologis.

Jika pusing dan memiliki banyak pikiran, tentunya gairahnya akan berkurang.

3 dari 4 halaman

Lain halnya jika ia senang, gairahnya akan mudah terpancing.

Yang ketiga, yakni stamina tubuh.

Baca juga: Makanan Apa yang Tidak Banyak Menaikkan Berat Badan? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Baca juga: Sudah Melakukan Tambal Gigi, Kenapa Masih Sakit Dok?

Apabila kita lemas, sangat lelah, kurang tidur, kurang istirahat, tentunya akan mengurangi gairah seksual.

Dapat pula seseorang mengalami faktor psikologis.

Jika ia tidak cinta, tidak senang, dan tidak sayang, bisa jadi tidak ada gairah seksual.

Namun hal ini terjadi salah satu faktor saja.

Seseorang bisa saja bergairah meskipun tidak cinta.

Jika ada kekurangan hormon, sehingga mengalami penurunan gairah seksual, hal ini akan menimbulkan masalah kesehatan.

Ilustrasi - Kehidupan seksual pada pria dan wanita
Ilustrasi - Kehidupan seksual pada pria dan wanita (Shutterstock)

Secara hormonal, akan terus menerus menurun.

Bagi orang-orang yang secara hormonal turun terus, akan mudah mengalami gangguan kesehatan.

4 dari 4 halaman

Selain itu, dapat juga mengalami penyakit-penyakit tertentu.

Apabila memang tidak dapat diatasi dengan cara sendiri, dapat diatasi dengan obat-obatan.

Untuk meningkatkan hormon-hormon yang kurang.

Terapi yang dapat dilakukan yakni meningkatkan intensitas hubungannya.

Artinya meningkatkan obrolan mesra, bersentuhan, dan bercumbu dengan pasangan.

Serta mencari variasi-variasi lain dalam hubungan intim tersebut.

Sehingga tidak monoton dan tidak bosan.

Baca juga: Mengenali Gejala Pendarahan Saluran Cerna, Berikut Penjelasan Dokter

Baca juga: Soal Veneer Gigi, Dokter: Sangat Tidak Menyarankan bila untuk Kebutuhan Estetik Saja

Berikutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan hubungan intim secara teratur.

Paling tidak melakukan beberapa kali dalam seminggu.

Tentunya bergantung dari usia dan waktu yang ada.

Hubungan intim dapat diamati dari frekuensinya.

Jika frekuensinya sudah cukup, menandakan sudah cukupnya hubungan seksual.

Namun apabila tidak ada gairah seksual dan jarang melakukan, menandakan turunnya gairah seksual dan tidak ada usaha.

Yang terpenting adalah usaha dari pasangan tersebut, setelah itu baru dari segi seksologi atau medis.

Penjelasan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dr. Andi Sugiarto, SpRM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Ruang UGD edisi 20 Oktober 2020.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan ada di sini.

Selanjutnya
Tags:
gairah seksualLibidodr. Andi Sugiartokesehatan seksualTribunhealth.com Khanduri Blang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved