Breaking News:

Dokter Menjelaskan Gejala hingga Penanganan Pendarahan Pada Saluran Cerna Bagian Atas

Pencernaan dibagi menjadi dua yaitu pencernaan atas dan bawah. Pencernaan atas meliputi mulut, kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi Lambung 

TRIBUNHEALTH.COM - Pencernaan terbagi menjadi menjadi dua, yaitu pencernaan atas dan bawah.

Pencernaan atas di mulai dari mulut, esofagus, lambung, hingga duodenum atau usus 12 jari disebut dengan perncernaan bagian atas.

Dari bagian-bagian organ tersebut yang mengeluarkan darah yang disebut dengan pendarahan pencernaan bagian atas.

Sedangkan pencernaan bagian bawah di mulai dari duodenum atau usus 12 jari, usus kecil, usus besar, hingga anus.

Pendarahan yang terjadi pada usus kecil, usus besar atau anus disebut dengan pencernaan bagian bawah.

Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Bedah Umum, dr Andi Siswandi Sp.B menjelaskan tentang pendarahan pada saluran cerna bagian atas.

Baca juga: Dok, Apa Benar Stres dan Darah Rendah bisa Menyebabkan Kematian bagi Penderita Asam Lambung?

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Mual saat Makan bagi Penderita Asam Lambung Dok?

Ilustrasi lambung manusia
Ilustrasi lambung manusia (jogja.tribunnews.com)

Gejala orang mengalami pendarahan pada pencernaan bagian atas adalah :

- Mengalami muntah darah

- Pusing

- Mual

2 dari 4 halaman

Penyebab terjadinya pendarahan saluran cerna bagian atas antara lain:

1. Tunkak lambung

2. Sariawan di lambung

3. Pendarahan di lambung

Pendarahan di lambung biasanya disebabkan karena gastritis atau maag kronis.

"Di Indonesia, maag kronis sangat banyak sekali yang artinya rata-rata masyarakat Indonesia mengalami penyakit maag kronis atau gastritis," ungkap dr. Andi.

Baca juga: Apa Perbedaan Sesak Karena Gangguan Paru dengan Sesak Karena Asam Lambung?

Gastritis yang tidak diobati dengan baik, sehingga menyebabkan terjadinya ulkus atau luka di lambung bisa menyebabkan pendarahan di lambung.

"Orang yang mengalami pendarahan di lambung akan muntah darah hitam," terang dr. Andi.

Ilustrasi seseorang sedang mual akibat asam lambung
Ilustrasi seseorang sedang mual akibat asam lambung (bali.tribunnews.com)

4. Pendarahan di esofagus

Pendarahan di esofagus disebut dengan varises esofagus.

3 dari 4 halaman

Varises esofagus awalnya penderita tersebut mempunyai penyakit hati, hatinya mengeras yang disebut dengan serosis hepatis.

Serosis hepatis adalah hati tidak bisa lagi menampung darah sehingga disimpanlah di pembuluh darah vena di bagian esofagus atau kerongkongan.

"Pada saat makan yang atau iritasi pecahlah pembuluh darah itu atau terdapat tekanan tinggi dari jantung, sehingga pecah pembuluh darahnya," terang dr. Andi.

"Pendarahan pada bagian ini memiliki jenis darah yang segar," lanjutnya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Lambung Kronis (GERD) dan Cara Mecegahnya

5. Pendarahan di mulut

Pendarahan di mulut biasanya terjadi akibat adanya luka pada gusi.

"Pendarahan di mulut biasanya tidak telalu aktif, hanya beberapa kali kumur-kumurpun ilang," terang dr. Andi.

"Pendarahan di mulut memiliki darah segar, tapi cepat berhentinnya dan tanpa disertai muntah," lanjutnya.

6. Adanya tumor di lambung

Tumor juga bisa menyebabkan suatu pendarahan pada saluran cerna bagian atas.

Baca juga: Apa Saja Gejala Penyakit Asam Lambung Dok?

Ilustrasi penderita asam lambung
Ilustrasi penderita asam lambung (jakarta.tribunnews.com)
4 dari 4 halaman

Pengobatan yang dilakuakan pada pendarahan saluran cerna bagian atas:

- Mengganti cairan yang hilang

Salah satu cara menggantu cairan yaitu dengan cara memberikan infus pada penderita.

"Hal ini wajib langsung ke rumah sakit," ungkap dr. Andi.

- Melakukan cek kadar darah

Jika kadar darah berkurang akan dilakukan transfusi darah sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Bisakah Penderita Asam Lambung Menambah Berat Badan?

Baca juga: Perlu Dipahami, Ini Perbedaan Sesak Lambung dan Sesak Paru

- Mencari sumber penyebabnya

Dilakukan dengan cara pemeriksaan penunjang, yaitu melakukan endoskopi.

"Kondisi ini dilakukan dengan catatan keadaan pasien harus stabil terlebih dahulu," ungkap dr. Andi.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Bedah Umum, dr Andi Siswandi Sp.B pada tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 19 Agustus 2020.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compenjelasan dokterkesehatan pencernaanAndi Siswandi Khanduri Blang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved