TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang menilai suplemen sebagai obat untuk meningkatkan imunitas dan bisa mengindari Covid-19.
Kendati demikian, dr Tan Shot Yen tegas mengatakan anggapan tersebut tidak benar.
Dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas itu menyampaikan hal tersebut dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews.
Kalaupun tubuh memiliki efek baik, dr Tan menyebut hal itu bisa karena sugesti semata.
"Nah kalau seandainya berasa anda lebih segar segala macam, bisa jadi itu sugesti. Hati-hati, sugesti ya."
Yang menjadi berbahaya adalah ketika mengonsumsi suplemen, tapi tidak berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Dok, Bagaimanakah Pengobatan Penyakit Varikokel?
Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Jamur pada Lidah atau Rongga Mulut, Dok?

Pasalnya, orang awam tidak tahu pasti apa yang tengah dibutuhkan badannya.
"Itu yang pertama. Yang kedua, nah yang kita takutkan sekarang adalah banyak publik nih banyak awam lalu main dokter-dokteran. Nah dia tidak mengetahui badan dia sebetulnya butuh berapa banyak."
"Sementara yang dijual di pasaran itujor-joran ratusan, ribuan, miligramnya nya seperti itu itungannya. 500, 100 dan sebagainya."
dr Tan tak menampik suplemen diperlukan apa bila kebutuhannya memang kurang.
"(Suplemen) artinya sesuatu yang kita tambahkan sesuatu yang kita imbuhkan, karena apa? Karena kebutuhannya kurang."
Kendati demikian, pemahaman terkait suplemen ini terkadang menjadi salah kaprah karena simpang siurnya informasi.

Baca juga: Apakah Kina Masih Bisa untuk Pengobatan Malaria Dok?
Baca juga: Ahli Gizi Tegaskan Orang Sehat Tak Perlu Suplemen, Cukup Penuhi Kebutuhan Vitamin dari Makanan Alami
Nah yang menjadi menarik adalah suplementasi ini menjadi barang-barang seksi ini, barang yang amat laris manis ya di zaman pandemi."
"Karena apa? Karena ya banyak informasi simpang-siur gitu loh, tandasnya."
Dia menegaskan, vitamin bukanlah sebuah vaksin.
Sekali pun rajin minum vitamin, tidak serta merta terhindar dari penyakit tertentu, tak terkecuali Covid-19.
"Kayaknya orang kalau nggak minum vitamin zaman sekarang, kayaknya enggak pede gitu ya."
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)