TRIBUNHEALTH.COM - drg Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo berbicara soal makanan yang kerap dianggap sebagai penyebab gigi sensitif.
Hal itu ia sampaikan dalam program SMILE TribunPalu, yang tayang live di YouTube.
Dia memulai penjelasannya dengan makanan dingin.
"Sebenarnya begini. Seberapa dingin sih tubuh kita mampu menahan minuman? Pertama. Lalu seberapa panas apa tubuh bisa menahan makanan," katanya, sebagaimana dikutip TribunHealth.com.
Terkait hal ini, drg Sri Pamungkas menegaskan panas dan dingin makanan sebenarnya tidak masalah bagi gigi normal.
Yang menjadi problem adalah ketika sudah ada kerusakan pada gigi.
Baca juga: Apakah karena Akan Tumbuh Gigi, Balita Suka Mengigit Benda Keras Dok?
Baca juga: Simak Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Berpuasa

Dia menyebut, pada kondisi ini makanan panas dan minuman dingin bisa memperparah.
Dia mengatakan yang perlu dihindari cukup makanan yang menyebabkan sensitifitas.
"Contohnya soda. Kaya begitu itu dihindari," katanya.
Pasalnya soda sangat tidak bagus untuk rongga mulut.
Selain itu, rokok juga perlu dihindari.
"Rokok itu merusak kapiler, atau peredaran darah di tepi-tepi gusinya."
Baca juga: Memperbaiki Warna Gigi Kusam dengan Teknik Veneer
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Bayi Baru Lahir Sudah Memiliki Gigi, Dok?

"Akibatnya gusinya tidak responsif untuk perbaikan," tandasnya.
Pada akhirnya gigi menjadi susut dan terbuka akarnya.
"Itu hubungannya sama sensitif ya."
drg Sri Pamungkas mengatakan, makanan yang berserat justru bagus untuk mulut.
Pasalnya, ketika terjadi proses pengunyahan, gumpalan makanan sekaligus membersihkan rongga mulut.
"Kita makan, diakhiri dengan yang berserat gitu, gigi kita akan lebih bersih dari pada kalau kita makan diakhiri yang tidak berserat," tegasnya.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)