TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan penyakit tropik dan infeksi, Robert Sinto, berbicara soal penggunaan antibiotik.
Hal itu ia sampaikan dalam program Ayo Sehat yang tayang live di YouTube Kompas TV, 13 April 2021.
dr Robert menegaskan antibiotik bukan untuk tujuan pencegahan.
"Antibiotik itu bukan untuk tujuan pencegahan, saya katakan umum ya. Tapi memang ada beberapa kasus kita akan melakukan pencegahan terjadinya infeksi bakteri dengan antibiotik," paparnya.
"Tapi secara umum jangan pernah kita berpikir agar tidak terkena batuk pilek menggunakan antibiotik. Itu penggunaan yang salah," tambahnya.
Baca juga: Dokter Jelaskan Bengkak Akut dan Kronis pada Gigi, pada Kondisi Tertentu Tak Cukup Diberi Antibiotik
Baca juga: Apakah Boleh Minum Obat setelah Divaksin Dok?

Dalam hal ini, dia juga menegaskan antibiotik tak boleh digunakan secara berlebihan.
Kasus seperti itu masih menjadi kesalahan yang paling banyak dijumpai di masyarakat.
"Jadi kalau antibiotik, kesalahan umum yang paling banyak dijumpai berdasarkan penelitian yang ada adalah menggunakan secara berlebihan," papar dr Robert.
Jadi, pasien yang diberikan antibiotik hanyalah pasien yang benar-benar memerlukan saja.
"Pasien-pasien yang tidak diperlukan antibiotik, kita berikan antibiotik," tambah dr Robert.
Selain itu, dr Robert menjelaskan antibiotik adalah obat untuk mengatasi bakteri.
"Bakteri mengakibatkan demam, tapi tidak semua demam disebabkan bakteri."
Baca juga: Apakah Pengobatan Radang Usus Buntu Harus Operasi Dok?
Baca juga: Jangan Anggap remeh, Ini Bahaya Obat Nyamuk Bakar pada Tubuh

"Demam bisa disebabkan virus, parasit."
Dia kemudian mencontohkan demam yang diakibatkan oleh virus corona.
"Maka obatnya bukan antibiotik," tandasnya.
"Sekali lagi saya sampaikan antibiotik bukan obat demam."
"Jadi pastikan dulu yang kita alami adalah infeksi bakteri."
Baca artikel lain tentang tanya jawab dengan dokter di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)