TRIBUNHEALTH.COM - Adenoiditis merupakan peradangan yang terjadi pada adenoid.
Yakni sekelompok jaringan yang terletak pada mulut bagian atas dan belakang hidung.
Dalam keadaan normal, bersamaan dengan tonsil (amandel) berfungsi untuk menangkap kuman yang melewati hidung atau mulut.
Dengan cara menghasilkan antibodi untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan lampu senter, karena adenoid sangat sulit dilihat.
Peradangan adenoid biasanya disebabkan oleh infeksi.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Herpes Labialis Sebabkan Kulit Sekitar Mulut Melepuh, Berair, dan Merah
Baca juga: Penyebab Oral Thrush Infeksi Pada Mulut Akibat Jamur Candida Albicans
Serta mengakibatkan kesulitan bernafas dan infeksi saluran nafas berulang.
Meskipun adenoiditis dapat terjadi pada orang dewasa, dalam banyak kasus lebih banyak terjadi pada anak-anak.
Gejala yang terjadi yaitu sumbatan pada saluran nafas.

Lantas, keluhan apa saja yang dapat dialami?
1. Gangguan bernafas, termasuk saat bicara
2. Mendengkur saat tidur
3. Terdapat myeri atau kering tenggorokan
Hal ini terjadi akibat pembengkakan dan sering bernafas menggunakan mulut.
4. Demam dan pilek
5. Pembesaran kelenjar getah bening pada leher
6. Nyeri telinga atau gangguan pendengaran
Baca juga: Waspadai Gejala Oral Thrush, Infeksi Jamur Candida Albicans pada Mulut
Baca juga: Berbagai Macam Pasta Gigi untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Diagnosis adenoiditis dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dan juga wawancara oleh dokter.
Biasanya diagnosis dilakukan oleh dokter spesialis THT untuk memeriksa lokasi peradangan.
Jika dibutuhkan, pemngambilan sampel bakteri atau organisme lain dari tenggorokan akan dilakukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan darah juga mungkin akan dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk melihat tanda adanya peradangan.
Serta pemeriksaan penunjang lain.
Seperti pemeriksaan X-Ray untuk memastikan dan menentukan ukuran adenoiditis.
Pengobatan adenoiditis dilakukan dengan cara terapi awal.
Dengan menggunakan antibiotik atau antivirus untuk membunuh virus atau bakteri.
Dalam beberapa keadaan, juga dapat dilakukan terapi pembedahan untuk mengangkat adenoid.
Misalnya pada kondisi infeksi yang tidak membaik setelah tertapi dengan antivirus atau antibiotik.
Terjadinya infeksi yang berulang.
Serta terdapat masalah medis lainnya.
Seperti keganasan atau ukuran yang sangat besar hingga mengganggu pernapasan dan dalam menelan makanan.
Adapun efek samping dari pengobatan adenoiditis dengan pemberian antibiotik adalah adanya reaksi alergi.
Selain itu, pada pengobatan yang tidak sesuai dengan anjuran dokter dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik tersebut.
Baca juga: Antibiotik Bisa Cegah Tubuh Terkena Penyakit, Mitos atau Fakta Dok?
Baca juga: Dok, Bagaimana Aturan Penggunaan Antibiotik yang Benar?
Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter.
Adenoitis dapat dicegah dengan pola hidup sehat.
Serta tetap menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga secara teratur.
Pilihlah makanan sehat dan higienis, serta minum air putih minimal 2 liter perhari.
Kebutuhan cairan dapat bertambah jika melakukan aktivitas yang berat.
Alangkah lebih baik tidur yang cuku.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan medis.
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang kesehatan mulut ada di sini