Pertanyaan:
Anak laki-laki saya berumur 9 tahun.
Di telinganya ada kotoran yang sangat keras dokter.
Anak saya tidak mau dibersihkan telinganya karena dengan alasan geli.
Gimana dokter solusinya?
Apakah kotoran tersebut jika didiamkan akan menghambat pendengarannya?
Baca juga: Waspadai Penyebab dan Gejala Perikondritis Agar Terhindar Dari Penyakit Peradangan Daun Telinga
Baca juga: Kenali Perikondritis, Peradangan Daun Telinga Sebabkan Cedera Permanen
Apakah kotoran telinga itu akan keluar dengan sendirinya?
Apakah itu mitos atau fakta, Dok?
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh penonton KOMPASTV, yang dibacakan oleh Jurnalis KOMPASTV Bayu, dalam program Sapa Indonesia Siang edisi 21 Januari 2021.

Jawaban dokter:
Ini kalau kita bicara masalah kotoran yang sangat keras, berarti kan ibunya bisa melihat ke arah liang telinganya ada gumpalan.
Jika memang tidak mau dibersihkan, minimal diberi obat tetes.
Obat tetes karbogliserin di teteskan ke liang telinganya.
Kalau memang itu sudah jelas gumpalan yaa.
Disenter aja ke liang telinganya, agak di tarik sedikit dengan tangan ibunya.
Kemudian di tetes dengan karbogliserin.
Paling tidak obat ini melunakkan gumpalan tersebut.
Baca juga: Manfaat Minum Air Hangat dan Madu Di Pagi Hari, Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Pria Mengeluarkan Sperma Setiap Hari?
Salah faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran adalah adanya gumpalan.
Sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Jika gumpalan terlalu besar akan sulit keluar dengan sendirinya.
Biasanya setelah diteteskan obat tersebut akan melunak dan sedikit demi sedikit akan keluar.
Jika 2 sampai 3 hari masih seperti ini, mau tidak mau harus dibawa ke dokter ahli.
Karena gumpalan ini menimbulkan rasa tidak nyaman.
Dijawab Oleh Dokter Spesialis THT, dr. Alvin Reinaldo.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Herpes Labialis Sebabkan Kulit Sekitar Mulut Melepuh, Berair, dan Merah
Baca juga: Mengenal Sialolithiasis, Proses Pengerasan atau Pembentukan Batu Kelenjar Air Liur
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang peradangan daun telinga ada di sini