TRIBUNHEALTH.COM - drg Arifah Hariadi berbicara mengenai gigi berlubang.
drg Arifah menjelaskan, gigi berlubang disebabkan oleh bakteri.
"Bakteri di mulut kita kan banyak sekali. Dan salah satu penyebab gigi berlubang namanya streptococcus mutan," paparnya dalam program SMILE Tribun Palu.
"Jadi bukan virus, tapi merupakan bakteri," tandasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pada awalnya orang tidak merasa giginya berlubang.
Pasalnya ketika lubang baru mencapai email gigi tidak ada rasa sakit.
Baca juga: Perlu Waspada, Ini Efek Bila Pertumbuhan Gigi Tidak Sempurna
Baca juga: Seberapa Sering Harus Mengganti Sikat Gigi? Simak Penjelasan Dokter

"Nah, lubang gigi itu sebetulnya tidak sehari dua hari jadi gitu ya," jelas drg Arifah.
Lubang pada gigi melibatkan proses yang cukup lama.
Berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun kemudian, bakteri tersebut akan sampai ke lapisan dentin jika dibiarkan.
Pada saat itulah penderita mulai merasakan ngilu.
"Misalnya kita makan dingin, kemasukan makanan, kita merasakan nyeri, ngilu, nyut-nyutan, seperti itu."
"Apabila sudah sampai ke pulpa, rasa sakitnya akan lebih hebat dari pada cuma sampai dentin," tandasnya.
Hal itu karena pulpa berisi syaraf dan pembuluh darah.
Bagian ini akan lebih sensitif jika mendapat stimulus.

Baca juga: Cara Merawat Gigi Anak yang Patah saat Usia 3 Tahun Bagaimana Ya Dok?
Baca juga: Cegah Baby Bottle Tooth Decay, Pembusukan Gigi Bayi Akibat Penggunaan Dot atau Botol
Salah satu cara untuk menghindari gigi berlubang adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut.
Sikat gigi menjadi kunci yang utama.
Kendati demikian, bagi orang yang giginya berceruk dalam masih menyisakan PR.
Ceruk yang dalam memungkinkan sisa-sisa makanan lebih mudah tersangkut dan sulit dibersihkan.
Terkait hal ini, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan pencegahan yang paling tepat.
Baca artikel lain seputar kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)