TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang mematikan.
Hal ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
Nyamuk jenis ini sangat mudah berkembang diwilayah tropis dan subtropis.
Demam berdarah dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini bahkan kerap menjadi penyakit yang masuk dalam kategori kejadian luar biasa dibeberapa daerah di Indonesia.
Gejala demam berdarah dengue:

Baca juga: Simak Pengertian dan Jenis Insomnia yang Perlu Diketahui
- Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tuang, sendi
- Mual dan muntah
- Sakit dibagian belakang mata
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bintik merah pada kulit

Demam berdarah berjalan melalui 3 fase.
Fase pertama, fase demam terjadi selama 3-4 hari pertama. Kedua, fase kritisnya dimulai hari 4-5, dan ketiga fase pemulihan.
Pasien perlu dirawat kalau dia masuk disaat fase kritis dan hematokrit mulai naik, berarti pasien membutuhkan cairan yang artinya perlu rawat inap.
Atau pasien dihari 1-3 merasa mual hebat, tidak bisa makan dan minum maka akan dirawat dengan indikasi untuk memenuhi kebutuhan cairan yang tidak dapat diasup karena pasien mual muntah hebat.
Arau psien dnegan penyakit-penyakit penyerta yang berat atau penyakit penyerta yang menyulitkan untuk mengatur cairan.
Contohnya pasien gagal ginjal dan gagal jantung, disatu sisi ia harus membatasi cairan.
Seiring berjalannya waktu, hari ke 4 sampai hari ke 7 trombosit akan turun sampai titik yang paling rendah, kemudian secara otomatis akan naik sendiri.
Yang perlu dilakukan adalah selama fase krisis tersebut memantau asupan cairan pasien dalam keadaan cukup, supaya darah tidak menjadi lebih kental.
Dihari akhir akan diturunkan pemberian cairannya sampai pasien menjalani pemulihan, trombosit akan naik.
Dan dalam waktu biasanya 2-3 minggu berikutnya sudah bisa pulih dan beraktifitas seperti biasa kalau tidak ada kompliakasi yang menyertai.

Baca juga: Anak Tiba-tiba Mimisan Itu Kenapa Ya Dok?
Apabila gejala DBD sudah mulai dirasa, diharapkan tidak menganggap sepele gejala ini.
Karena pada umunya kasus DBD dapat menyebabkan kematian apabila terlambat ditangani.
Ini disampaikan di channel YouTube KompasTV dalam acara Ayo Sehat bersama Dr. Robert Sinto, Dokter spesialis penyakit dalam. Jumat (19/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)