TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya masyarakat Indonesia berbuka puasa dan sahur diawali dengan meminum secangkir teh.
Teh tersebut bisa berupa teh hangat atau teh panas.
Namun bisa juga diminum dengan menggunakan es untuk melepas dahaga.
Hal ini merupakan suatu kebiasaan yang sulit terganti.
Baca juga: Apakah Teh Mengandung Kafein Boleh Dikonsumsi Penderita GERD Dok?
Baca juga: Berbagai Makanan yang Bermanfaat untuk Jaga Kesehatan Rongga Mulut saat Beribadah Puasa Ramadhan
Namun perlu diketahui, jika minum teh saat berbuka dan sahur, terdapat risiko yang bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Dien Kalbu Ady pada tayangan YouTube Tribun Jogja TV, Rabu (14/4/2021).
Dien menyebutkan, ketika berpuasa, tubuh berisiko mengalami dehidrasi.
Oleh karena itu, tubuh membutuhkan banyak cairan.
Namun bukan berarti teh sebagai pelepas dahaga untuk diminum saat berbuka dan sahur.
Pasalnya, bila meminum teh saat berbuka dan sahur mengakibatkan efek diuretik.
Yaitu suatu kondisi yang membuat tubuh sering ingin buang air kecil.
Sehingga tubuh tidak punya lagi kesempatan untuk mendapatkan cairan tubuh.
Lalu membuat tubuh kembali haus.
Selain itu, kata Dien, minum teh yang terlalu kental saat sahur dan berbuka dapat membahayakan area tenggorokan.
Hal ini terjadi karena imun turun.
Lalu virus atau bakteri masuk hingga membuat radang atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yang salah satu gejalanya adalah demam.
Baca juga: Tips Agar Nutrisi Ibu Hamil Terpenuhi saat Berpuasa, Kuncinya Asupan Mikronutrien dan Makronutrien
Baca juga: Saat Jalankan Ibadah Puasa Ramadhan, Mengapa Mulut Menjadi Berbau Tak Sedap?
Efek buruk lainnya, bila minum es teh saat berbuka bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Sebab, minum air dingin saat perut dalam kondisi kosong, bisa memicu kontraksi pada lambung.
Lalu minum es teh bisa membuat kita menjadi mudah sakit.
Alasannya minum air dingin memiliki salah satu efek, yakni memproduksi lendir berlebih pada tubuh.
Padahal, kelebihan lendir tersebut mampu menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit.
Oleh sebab itu, Dien menyarankan untuk meminum teh setelah makan besar. Bukan pada saat awal berbuka.
Baca juga: Dok, Bagaimana Cara Jaga Keseimbangan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui saat Puasa Ramadhan?
Baca juga: Kekurangan Minum Dapat Menyebabkan Kerusakan Ginjal, Mitos atau Fakta?
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)