TRIBUNHEALTH.COM - Dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen berbicara mengenai hal-hal yang harus diperhatikan lansia ketika ingin ibadah puasa Ramadan.
Hal itu ia sampaikan dalam program Malam Minggu Sehat yang tayang live di YouTube Tribunnews pada 17 April 2021.
Menurut dr Tan salah satu yang terpenting adalah kebiasaan sahur.
"Jangan sampai yang sudah tua ini, sahurnya mirip kita (yang masih muda," catatan dr Tan.
Hal itu merujuk kebiasaan tidak baik yang banyak dilakukan orang, yakni makan sahur dengan berbagai makanan instaan.
"Yang baik ketika dia tinggal bersama perempuan yang baik ya."
Baca juga: Tak Perlu Makan Banyak saat Sahur, Kunci Kesehatan ketika Berpuasa adalah Keseimbangan Asupan
Baca juga: Asupan Sahur dan Berbuka yang Tepat Untuk Penderita Diabetes

"Jadi betul-betul ketika sahur itu dipersiapkan, ada kuah, ada soto barangkali tetap ada beberapa lauk yang hangat," lanjutnya.
"Dibandingkan keluarga sekarang yang menggampangkan segala sesuatunya."
"Terus jangan lupa sayur dan buah," tambahnya.
dr Tan menegaskan salah satu penunjang kesehatan lansia ketika berpuasa adalah sahur yang mumpuni.
Diberitakan sebelumnya, dr Tan juga menyorot mengenai kebiasaan lansia yang tidak berubah sejak muda.
Padahal seiring dengan bertambahnya usia kebutuhan serta metabolismenya juga berubah.
Baca juga: Asupan Makanan dan Persiapan Puasa yang Sehat Bagi Penyandang Diabetes
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Penderita Diabetes Aman Menjalankan Ibadah Puasa?

"Ini agak repot. Tradisinya apa?"
"Tradisi yang kalau buka itu harus dengan makanan atau minuman yang sejak mereka muda itu tidak berubah," paparnya.
dr Tan mencontohkan adanya keluarga yang terbiasa berbuka dengan teh manis.
"Kayanya kalau ngga pakai teh manis kok rasanya ngga ngeresep gitu."
"Yang menjadi masalah adalah lansia atau orang-orang senior ini sudah memiliki masalah," dr Tan memberi catatan.
Misalnya, saat orang tersebut memiliki obesitas dan diabetes.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)