TRIBUNHEALTH.COM - Berpuasa merupakan tantangan tersendiri bagi penyandang diabetes.
Hal ini dikarenakan diabetes pada umumnya disebabkan akibat pola makan yang salah.
Berawal dari pola makan yang tidak diperhatikan, kadar gula yang didapat dari makanan masuk ke dalam tubuh tanpa terkontrol.
Bahkan hal ini akan lebih buruk apabila kita tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan gula darah yang terdapat di dalam tubuh kita.
Hal inilah yang sering dialami hingga timbulnya diabetes bagi sebagian orang.

Baca juga: Mengenal Dua Jenis Sleep Apnea, Bisa Picu Hipertensi hingga Gangguan Kesehatan Jantung
Bagi penyandang diabetes diperbolehkan berpuasa, namun tidak serta-merta tanpa aturan.
Untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontol dengan baik, penderita diabetes dianjurkan berpuasa apabila tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Pasien diabetes perlu sekali untuk berkonsultasi dengan dokter sesbelum menjalankan ibadah puasa.
Karena dokter akan menilai apakah pasien aman atau tidak untuk berpuasa.
Ada beberapa hal yang dinilain misalnya kebutuhan terhadap obat-obatan, apakah penyandang diabetes memiliki penyakit penyerta yang lain, resiko terjadinya hipoglikemia (kondisi kadar gula darah rendah).

Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya
Ada beberapa penilaian terkait resiko yang digolongkan menjadi tiga jenis pasien:
- Pasien dengan resiko rendah
- Pasien dengan resiko tinggi
Rata-rata kadar gula darah diantara 150-300
- Pasien dengan resiko sangat tinggi
Rata-rata kadar gula darah diatas 300
Manfaat puasa bagi penyandang diabetes:

- Mengatur glukosa
- Mengurangi kadar kolesterol
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi ketergantungan obat
Asupan makanan yang tepat untuk penyandang diabetes saat berpuasa:
- Pola akan diet yang sehat dan seimbang,
- Karbohidrat komplex 40-50% dengan indeks glikemik yang rendah (karbohidrat ketika dimakan tidak langsung meningkatkan gula darah dalam tubuh. Misal beras merah, oatmeal, ubi, singkong, pisang dan apel.
Baca juga: Penderita Henti Napas saat Tidur Bisa Alami Masalah Serius jika Sampai Terpapar Covid-19, Benarkah?
- Lemak 30%
- Protein 20-30%.
- Hindari kuning telur
- Serat dan air harus cukup
Hal ini disampaikan oleh dr Syahidatul Wafa, Dokter spesialis penyakit dalam di channel YouTube KompasTV, 13 April 2021
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)