TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis anak konsultan kardiologi, dr Syarif Rohimi, berbicara mengenai penyakit jantung bawaan.
Penyakit ini terdiri atas tiga jenis, yakni biru, non biru, dan kritikal.
Jenis ini mencangkup sekitar 25 persen kasus penyakit jantung bawaan.
"Kritikal ini memang pada saat lahir memiliki berat badan yang bagus, bisa menangis, normal."
"Tapi pada waktu dipulangkan baru mengalami gangguan," paparnya dalam program Ayo Sehat Kompas TV yang tayang di YouTube pada 6 April 2021
Jika tidak dideteksi dini, penyakit ini bisa menimbulkan kematian.
Baca juga: Dokter Jelaskan Sederet Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Salah Satunya Efek Samping Obat
Baca juga: Bayi Bisa Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan, Ada yang Serius dan Ada yang Sembuh Sendiri

Untuk menghindari hal itu, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan saturasi.
"Saturasi tangan kanan dan kaki kiri, dibandingkan."
"Kalau saturasinya itu tangan kanan lebih dari 90 persen, itu bagus."
"Tapi kalau kurang hati-hati," paparnya.
Tanda lain adalah perbedaan tangan kanan dan kaki kiri yang lebih dari tiga persen.
dr Syarif menyebut pemeriksaan ini mudah dilakukan oleh siapa saja.
Baca juga: Dok, Apakah Teknik Bedong Pada Bayi Mempengaruhi Bentuk Kaki?
Baca juga: Kenali Masalah Pertumbuhan Kaki pada Bayi dan Anak Agar Tak Ada Kelainan Bentuk

"Bidan-bidan, tanpa peralatan yang khusus kita bisa mendeteksi lebih dini penyakit jantung bawaan biru secara lebih baik," tandas dr Syarif.
Pasalnya, jika tidak dilakukan dampak kematiannya bisa berjumlah banyak.
Selain kematian apa saja dampak penyakit jantung bawaan?
Penyakit jantung bawaan biru akan mempengaruhi saturasi oksigen anak.
Berikutnya, hal ini turut berpengaruh terhadap kepintaran sang anak.
"Berkaitan dengan kepintaran sedikit ya," jelasnya.
"Tapi kalau dideteksi lebih dini bisa lebih baik."
Baca juga: Dok, Apakah Anak yang Mengidap Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Bisa Hidup Normal?
Baca juga: Mengenal Sederet Penyebab Hipotensi, Termasuk Penggunaan Obat Penyakit Jantung

Yang paling berbahaya adalah dampak pada tumbuh kembang.
Pada kasus tersebut, potensi genetiknya tidak bisa tercapai dengan baik.
Atau ketika penyakit tersebut dibiarkan, bisa membuat kuman bisa menempel pada area jantung yang bocor.
"Itu akan menyebabkan abses namanya."
"Kalau kuman itu lari ke otak, dia bisa menyebabkan sumbatan di otak, borok atau abses di otak."
dr Syarif menuturkan hal ini banyak terjadi, entah pada kasus jantung bawaan biru dan non biru.
"Berikutnya adalah hipertensi pulmonal. Itu yang sangat berbahaya," tandasnya.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)