Breaking News:

Dokter Jelaskan Penggolongan dan Dosis Obat Kimia, Ada yang Bebas dan Ada yang Harus Pakai Resep

dr Robert Sinto jelaskan berbagai golongan obat dilihat dari logo lingkaran yang ada di bungkusnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi obat kimia 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan penyakit tropik dan infeksi, Robert Sinto berbicara soal dosis penggunaan obat.

Dia menjelaskan, takaran obat yang digunakan di Indonesia merupakan kelanjutan dari zaman penjajahan Belanda.

Kendati demikian, ia menyebut sebenarnya ada perbedaan ukuran.

Misalnya untuk ukuran sendok makan, di mana ukuran sendok di Eropa dia sebut lebih besar dari sendok di tanah air.

"Jadi penggunaan takaran itu kan kita mengikuti aturan Belanda dari zaman dulu, yang kemudian diterjemahkan ke Indonesia," paparnya.

Mengatasi perbedaan tersebut, dr Robert mengatakan dokter akan menggunakan ukuran yang umum seperti cc.

Baca juga: Dok, Bagaimana Aturan Penggunaan Antibiotik yang Benar?

Baca juga: Antibiotik Bisa Cegah Tubuh Terkena Penyakit, Mitos atau Fakta Dok?

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Pixabay.com)

"Sepertinya penting buat kita, dokter masa sekarang ini akan diajarkan menuliskan resep dalam bentuk cc."

"Kalau lihat sekarang sirup itu di tutupnya sudah ada ukuran-ukuran," tambahnya.

Dalam forum tersebut, dr Robert juga menjelaskan tentang berbagai arti logo pada obat.

Pertama adalah obat bebas, yang ditandai dengan bulatan berwarna hijau dalam kemasannya.

2 dari 3 halaman

"Kemudian yang obat keras, K, warna merah," paparnya.

Sementara yang berwarna biru masih tergolong obat bebas.

Baca juga: Alih-alih Menyembuhkan, Penggunaan Obat Tak Rasional Justru Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Baca juga: Apa Saja Bahan Alami yang Dapat Mengobati Radang Tenggorokan?

ilustrasi bentuk obat
ilustrasi bentuk obat (Tribunnews.com)

Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter, namun perlu berhati-hati dalam penggunaannya.

"Tapi ada penanda khususnya untuk menjelaskan label yang berwarna biru."

Terakhir, adalah logo lingkaran dan tanda plus di tengahnya.

Obat ini merupakan jenis narkotika.

Karenanya, penggunaan wajib berdasarkan resep dokter.

"Karena risiko ketergantungan ada, risiko penyalahgunaan ada," tambahnya.

Selain itu ada juga logo yang menandakan jamu yang sudah terstandar.

Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved