TRIBUNHEALTH.COM - Bakteri salmonella typhi merupakan salah satu bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan demam tifoid atau penyakit tipes.
Bakteri salmonella thypi ditularkan melalui pencernaan.
"Jadi lewat fekal, feses dari orang yang sakit kemudian tertular ke orang yang sehat," ujar dr. Robert Sinto dokter spesialis penyakit dalam.
"Tentu tidak feses murni masuk ke dalam mulut orang lain, tapi melalui tangan yang tidak dicuci dengan bersih."
Hal ini merupakan transmisi dari demam tifoid.
Makanan atau minuman yang tidak terjaga kebersihannya dapat menjadi sarang bakteri maupun virus.
Baca juga: Simak Beberapa Gejala Tipes dan Cara Menanganinya

Sesudah bakteri masuk melalui mulut, kemudian melewati asam lambung, dan sebagian besar mungkin akan musnah akibat asam lambung.
Namun jika jumlahnya cukup banyak atau kekebalan tubuh pasien menurun, bakteri dapat lanjut masuk ke usus atau pencernaan.
Setelah masuk ke usus, bakteri masuk ke empedu.
Kemudian bakteri berputar ke aliran darah dan masuk kembali ke saluran pencernaan.
Hal ini mengakibatkan gejala yang menyebabkan demam tifoid atau tipes.
Seluruh kontaminasi yang mengandung bakteri salmonella typhi yang tertelan dapat mengakibatkan potensi untuk tertular atau penularan kepada orang lain.
Lalu, organ tubuh apa saja yang terdampak dari penyakit ini?
"Yang pasti adalah saluran pencernaan," tambahnya.
Dapat berupa susah buang air besar atau diare.
Efek yang ditimbulkan tidak hanya di saluran pencernaan saja.
Baca juga: Bukan Maag atau Tipes, Ini Sumber Penyakit yang Sering Diderita Anak Kos

Namun efek secara umum seperti demam.
Bakteri ini juga dapat menyebabkan radang di bagian paru-paru dan infeksi tulang.
Karena perjalanan bakteri salmonella typhi juga melalui peredaran darah dalam tubuh yang mengakibatkan dapat menyebar di organ-organ lain.
Jika penderita tidak melakukan pengobatan dengan benar, maka di minggu kedua dapat mengalami pendarahan saluran cerna.
Demam penderita tipes biasanya terjadi pada sore hari menjelang malam.
"Pola uniknya adalah tiap hari cenderung lebih demam," kata dr. Robert Sinto.
Jika tidak diobati sampai minggu kedua, demamnya akan terjadi terus-menerus.
dr. Robert Sinto menjelaskan jika penderita tipes tidak boleh mengkonsumsi makanan yang terlalu berat dicerna oleh sistem pencernaan yang betekstur lunak.
Seluruh makanan yang dapat menginfeksi saluran pencernaan alangkah lebih baik dihindari.
Seperti makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, atau makanan yang tinggi lemak.
Baca juga: Benarkah Obat Menjadi Cara Nomor Satu Dalam Menyembuhkan Suatu Penyakit? Simak Penjelasannya
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang penyakit ada di sini