TRIBUNHEALTH.COM - Medical Sexologist dr Binsar Martin Sinaga berbicara mengenai angiopathy diabetikum, dalam program Edukasi Seksual Tribunnews.
"Angiopathy diabetikum adalah suatu kondisi di mana suatu pembuluh darah mengalami kerusakan akibat diabetes."
"Problem akibat kadar gula darah yang naik pada penderita diabetes."
dr Binsar menjelaskan pada kasus angiopathy diabetikum, pembuluh darah mengalami kerusakan atau kebocoran.
Titik gula menempel pada pembuluh darah sehingga menimbulkan masalah.
Rupanya kondisi ini berdampak pada kehidupan seksual pria.
Baca juga: Ingin Berhubungan Seksual Setiap Hari tapi Istri Tampak Malas, Apakah Termasuk Disfungsi Ereksi??
Baca juga: Berisiko, Bagaimana Caranya Agar Penderita Diabetes Tak Alami Gangguan Ereksi?

Angiopathy diabetikum bisa menghambat ereksi ketika akan berhubungan suami istri.
"Ereksinya akan cepat hilang. Sesaat akan keras, lalu lemas kembali. Itulah kondisi klinis dari angiopathy diabetikum," kata dr Binsar.
"Kondisi klinis ini memang kondisi yang bersifat terminal."
Dalam artian, efeknya akan terjadi menahun.
Kendati demikian, kondisi ini biasanya tidak disadari oleh penderita diabetes.
"Karena menahun, biasanya ditemui pada penderita yang sudah mengalami diabetes cukup lama atau pada usia yang sudah tidak lagi muda, misalnya 50 tahun ke atas," papar dr Binsar.
Baca juga: Berapa Frekuensi Ideal Suami Istri Melakukan Hubungan Seksual?
Baca juga: Kenali Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Mulai dari Penyumbatan Pembuluh Darah hingga Hormonal

Terganggunya ereksi ini akan diikuti oleh turunnya libido.
"Itu juga akan mengakibatkan kondisi gangguan ereksi," tegasnya.
Lalu, apakah angiopathy diabetikum bisa disembuhkan?
dr Binsar mengatakan dengan tegas gangguan ini sangat bisa disembuhkan.
"Penyembuhannya adalah jelas si pria tersebut harus mengubah pola makan, gaya hidup."
"Dan yang pasti pengobatan juga harus disesuaikan," tambah dr Binsar.
Kemudian penting untuk mengecek kadar hormon testosteron.

Baca juga: Dokter Jelaskan Mengapa Penderita Diabetes Alami Gangguan Tidur, Sebut Perlu Perhatian Serius
Baca juga: Obesitas dan Diabetes Menanti Orang yang Terus-terusan Begadang, Bisa Sebabkan Bipolar?
"Karena kadar hormon testosteron itu pasti drop."
"Kalau drop, maka yang pasti libido dan kebugarannya juga akan kurang."
"Akibatnya si pria tersebut akan mengalami gangguan kehidupan seksual," dr Binsar menjelaskan.
Ketiga, ereksi harus diperbaiki dengan obat-obat erektogenik.
Terkait hal ini, dr Binsar menekankan untuk membuahkan hasil memang butuh waktu.
Terakhir, apa bila ada keluhan atau gangguan lain, maka hal itu juga harus segera diobati.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)