Breaking News:

Perjalanan Penyakit Demam Berdarah yang Penting untuk Diketahui

Penjelasan dokter Tan Shot Yen mengenai perjalanan penyakit demam berdarah yang perlu diketahui.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Abdul Haerah HR
Pixabay.com
Nyamuk demam berdarah-Simak penjelasan dokter Tan Shot Yen mengenai nyamuk demam berdarah 

TRIBUNHEALTH.COM - Kasus demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat Indonesia.

Demam berdarah disebabkan oleh dangue virus.

Virus ini bertumbuh pada tubuh nyamuk aedes aegypti.

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

Baca juga: Kenapa Kasus Demam Berdarah Marak Terjadi saat Musim Hujan Dok?

Baca juga: Apakah Benar Jus Jambu Biji Bisa Tingkatkan Trombosit Penderita Demam Berdarah?

Nyamuk ini menggigit kulit manusia (hingga mengenai darah) lalu terjadi reaksi viremia.

Yaitu terjadi infeksi virus yang masuk pada dalam darah manusia.

"Setelah ini terjadi, sel darah mulai perang, perangnya kemudian mengeluarkan sitokin, interferon, sel darah putih, sehingga menyebabkan demam, nyeri otot dan kelihatannya seperi flu," terang Tan dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, 28 November 2020.

Lebih lanjut, Tan menjelaskan bahwa seluruh penyakit yang disebabkan oleh virus memiliki gejala yang hampir sama, yang disebut dengan flu like symptoms.

Ciri-cirinya yaitu sakit kepala dan badang meriang.

Baca juga: Tak Sampai Ribuan Miligram, Tubuh Manusia Cuma Butuh Vitamin C Segini, Bisa Terpenuhi dari Satu Buah

Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Pentingnya Konsumsi Buah Segar, Kandungan Vitaminnya Sangat Besar

Selanjutnya virus ini memperkaya diri, dengan berkembang biak pada darah, hati dan sunsum tulang.

2 dari 3 halaman

Pada saat masuk sunsum tulang ini, sel darah menjadi membeku.

"Ketika sumsum tulang ini terlalu sedikit menghasilkan trombosit atau sel darah pembeku, maka demam dangue ini berubah menjadi demam berdarah," terangnya.

Kondisi yang Perlu Dicermati

Bila seseorang terkena demam berdarah, lalu mengalami panas hanya tiga hari saja, perlu untuk dikhawatirkan.

Pasalnya kondisi tersebut tidak menandakan bahwa orang itu telah sembuh dari demam berdarah.

"Orang pikir demam berdarahnya sembuh, padahal belum tentu."

"Yang kita takutkan adalah dia terkena dangue syok syndrom,"imbuhnya.

Memperhatikan Hematokrit

Baca juga: Perbedaan Alergi dan Intoleransi Makanan, Salah Satunya Bisa Sampai Mengancam Nyawa

Baca juga: Awas, Cara Salah Konsumsi Sayur malah Bikin Gemuk, Ini penjelasan Dokter Gizi

Umumnya, kebanyakan orang akan fokus untuk melihat kadar trombosit darah, bila nilai trombosit menurun, maka itulah salah kondisi yang dianggap paling bahaya dari DBD.

Padahal, menurut keterangan Tan, selain trombosit, hematokrit juga penting untuk diperhatikan.

3 dari 3 halaman

Jadi hematokrit ini adalah perbandingan antara plasma atau cairan darah dengan sel darah merah yang beredar dalam pembuluh darah.

"Sehingga bila hematokrit naik, artinya terdapat rembesan cairan keluar pembuluh darah."

"Jadi demam berdarah ini jangan sampai hematokritnya naik," sambung Tan.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

berita lain soal demam berdarah di sini

Selanjutnya
Tags:
demam berdarahpenjelasan dokteraedes aegypti Sahan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved