Breaking News:

Apakah Tempe yang Dijual di Pasar Bisa Langsung Dikonsumsi Tanpa Dimasak?

Dokter jelaskan soal tempa yang dimakan mentah, benarkah bisa dikonsumsi tanpa dimasak?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
TRIBUNJATIM.COM/ARIE NOER RACHMAWATI
Ilustrasi - benarkah tempe bisa dimakan mentah? 

Pertanyaan:

Apakah benar tempe yang dijual di pasar itu sudah matang dan sudah bisa dikonsumsi?

Karena menurut salah satu dokter, makan tempe baiknya langsung tanpa proses.

Pertanyaan itu diajukan oleh Tribunners, dalam program Malam Minggu Sehat yang tayang di Youtube Tribunnews pada 8 Februari 2021.

Jawaban Dokter:

Terkait masalah ini, dr Tan Shot Yen tegas membantah.

Baca juga: Dok, Terlalu Banyak Makan Sayur dan Buah Apakah Bisa Mengganggu Penyerapan Gizi yang Lain?

Baca juga: Apakah Sayur Lebih Baik Dimasak atau Dimakan Mentah?

Pekerja menggoreng tempe goreng khas Bandung di toko oleh-oleh di Jalan Soekarno Hatta, seberang Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020). Pandemi Covid-19 yang berujung adanya larangan mudik Lebaran, berdampak pada pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan, seperti pedagang oleh-oleh khas Bandung ini yang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen dibanding Lebaran sebelumnya. Hal tersebut karena Lebaran di tahun ini minim pembeli karena pemudiknya nyaris tidak ada. Musim Lebaran sebelumnya pedagang oleh-oleh di kawasan ini biasa menyetok tempe goreng untuk H-7 hingga H+7 sebanyak lebih dari satu ton, sementara di saat pandemi Covid-19 ditambah adanya larangan mudik produksi tempe goreng untuk penjualan selama Lebaran tidak sampai satu kuintal.
Pekerja menggoreng tempe goreng khas Bandung di toko oleh-oleh di Jalan Soekarno Hatta, seberang Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020). Pandemi Covid-19 yang berujung adanya larangan mudik Lebaran, berdampak pada pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan, seperti pedagang oleh-oleh khas Bandung ini yang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen dibanding Lebaran sebelumnya. Hal tersebut karena Lebaran di tahun ini minim pembeli karena pemudiknya nyaris tidak ada. Musim Lebaran sebelumnya pedagang oleh-oleh di kawasan ini biasa menyetok tempe goreng untuk H-7 hingga H+7 sebanyak lebih dari satu ton, sementara di saat pandemi Covid-19 ditambah adanya larangan mudik produksi tempe goreng untuk penjualan selama Lebaran tidak sampai satu kuintal. (TRIBUN JABAR/KURNIAWAN)

"Itu tidak benar sama sekali."

"Saya bisa menjamin itu tidak benar," tegas dokter ahli gizi itu.

Bahkan sejak dulu, dr Tan mengatakan tidak ada sejarahnya orang makan tempe mentah.

"Karena yang kita takutkan bukan masalah jamurnya, tapi kontaminasi bakteri yang ada di tempe."

2 dari 2 halaman

Dia juga meminta untuk tidak mengkhawatirkan soal probiotik, karena juga ada yang namanya posbiotik.

"Posbiotik adalah makanan probiotik seperti tempe, oncom, tauco. Itu meskipun sudah dimasak tetap masih mempunyai khasiat," jelasnya.

"Tidak usah khawatir tempe yang dimasak jadi pepes, jadi kari, tempe mau jadi dibuat jadi apa pun, karena posbiotiknya itu sama bermanfaatnya," pungkas dr Tan.

Baca artikel lain seputar tanya jawab dengan dokter di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
tempedr Tan Shot YenDokter Ahli Gizi Tempe Kemul Nyomok Tempe Keripik Tempe Tempe Orek Tumis Tempe
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved