TRIBUNHEALTH.COM - Setelah melahirkan normal, tubuh ibu akan berproses untuk pulih dengan sendirinya.
Selama masa pemulihan ini, ibu mungkin akan mengalami nyeri pada area jahitan, keluarnya darah nifas, hingga terjadinya perubahan emosi yang terasa tidak nyaman.
Umumnya, ibu yang baru melahirkan membutuhkan waktu sekitar 6-8 minggu untuk pulih atau menyesuaikan diri setelah melahirkan.
Pada masa pemulihan ini, ada beberapa larangan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu agar masa pemulihan berjalan dengan cepat.
Baca juga: 5 Alasan Labu Kuning Bagus untuk Menu MPASI Si Kecil, Termasuk Meningkatkan Kualitas Tidur
Larangan yang Harus Dihindari Ibu Setelah Melahirkan
Berikut ini beberapa larangan yang harus diperhatikan para ibu setelah melahirkan agar proses pemulihan berjalan dengan cepat.
1. Melakukan aktivitas atau olahraga berat
Setelah melahirkan, terjadi perubahan berat badan pada ibu, yang pada akhirnya membuat mereka ingin berolahraga agar berat badan kembali seperti semula.
Namun, ibu tidak boleh melakukan aktivitas atau olahraga berat terlebih dahulu setelah melahirkan.
Ini karena rahim membutuhkan waktu sekitar 608 minggu untuk menyusut kembali ke ukuran normal setelah melahirkan.
Selama waktu tersebut, sebaiknya lakukan aktivitas dan olahraga yang ringan saja.
Misalnya beberapa olahraga yang bisa dilakukan ibu setelah melahirkan seperti jalan kaki atau jalan cepat.
Olahraga jenis ini dapat membantu mencegah pembekuan darah dan meningkatkan kualitas tidur setelah melahirkan.
Melakukan olahraga ringan secara rutin setelah melahirkan juga dapat mengatasi depresi pasca persalinan yang rentan terjadi.
Baca juga: Makan Keju Berlebihan? Ini Dampak Buruk yang Bisa Terjadi
2. Menjalani diet ketat
Diet ketat adalah larangan yang harus dihindari para ibu setelah melahirkan.
Para ahli menyarankan untuk menunggu hingga minimal 2 bulan sebelum menjalani diet untuk menurunkan berat badan.
Namun, diet ini harus dilakukan secara bertahap dan tidak boleh langsung melakukan diet ketat.
Melakukan diet ketat setelah melahirkan bisa memperlambat pemulihan tubuh setelah melahirkan dan membuat ibu rentan mengalami kelelahan kronis saat merawat batinya yang baru lahir.
Tak hanya itu, diet ketat dengan membatasi asupan kalori secara drastis juga dapat menyebabkan penurunan produksi ASI, padahal bayi membutuhkan ASI yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.