3. Istirahat yang cukup
Aktivitas berlebihan selama masa kehamilan bisa menyebabkan cairan ketuban berkurang.
Untuk mencegah hal ini terjadi, ibu hamil disarankan untuk mencukupi kebutuhan istirahat dan mengurangi aktivitas fisik terlalu berat.
Biasanya saat air ketuban mulai berkurang, dokter mungkin akan meminta ibu hamil untuk istirahat total.
Ibu hamil juga harus tidur dengan posisi terbaik selama kehamilan berlangsung supaya aliran cairan ketuban tidak terhambat.
Baca juga: 6 Makanan Tinggi Asam Folat, Bagus Dikonsumsi Ibu Hamil untuk Dukung Pertumbuhan Janin
4. Hindari makanan pemicu diare
Mengonsumsi makanan terlalu pedas bisa memicu terjadinya diare, sehingga ibu hamil bisa kehilangan cairan yang berujung kurangnya air ketuban.
Ibu hamil juga harus memperhatikan makanan yang hendak dikonsumsi.
Hindari jajan sembarangan guna menghindari risiko terinfeksi bakteri penyebab diare.
5. Amnioinfusion
Jika upaya memperbanyak air ketuban secara alami tidak berhasil, dokter mungkin akan memberikan amnioinfusion.
Amnioinfusion adalah pemberian larutan saline ke dalam rahim melalui serviks.
Cara ini menjadi terapi sementara untuk oligohidramnion, terutama jika kondisi janin sudah mulai terancam.
Selain untuk mengatasi masalah air ketuban, amnioinfusion juga membantu dokter mendiagnosis kelainan janin selama pemeriksaan USG kandungan.
Pemberian amnioinfusion harus dilakukan oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter jika ingin melakukan cara ini.
Baca juga: 5 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan Ibu Hamil di Trimester Pertama Kehamilan
6. Mengobati penyebabnya
Beberapa masalah kesehatan yang terjadi pada ibu hamil seperti hipertensi, juga bisa menjadi penyebab kurangnya air ketuban selama kehamilan.
Jika ibu hamil kekurangan air ketuban karena darah tinggi, cara memperbanyak air ketuban adalah dengan mengobati hipertensi saat hamil.
Hipertensi yang dibiarkan bisa meningkatkan risiko sejumlah masalah kehamilan.