TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes mungkin bertanya-tanya apakah boleh makan pasta.
Pasalnya, penderita diabetes harus mengatur asupan karbohidrat untuk menghindari lonjakan kadar gula darah.
Namun, bukan berarti pendeirta diabetes harus menghindari karbohidrat.
Samantha MacLeod, MS, RDN menjelaskan, makan makanan dan camilan secara teratur sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Baca juga: 5 Kandungan Nutrisi yang Ramah Diabetes, Bantu Kelola Kadar Gula Darah
Dilansir dari Eating Well, berikut tips konsumsi pasta yang ramah diabetes:
- Carilah Solusi Berserat Tinggi
Karbohidrat dikenal meningkatkan kadar gula darah karena karbihidrat mencerna gula daram tubuh untuk energi.
Karbohidrat yang tinggi serat bisa didapat dari biji-bijian utuh.
"Orang dengan diabetes harus memilih untuk menikmati pilihan pasta gandum utuh (karena kandungan seratnya lebih tinggi daripada pasta biasa) dan memperhatikan ukuran porsinya," kata MacLeod.
- Tambahkan Protein dan Sayuran
Pentingnya mengonsumsi makanan yang mengelola kadar gula darah.
MacLeod menyarankan untuk menambahkan sayuran dan protein rendah lemak ke dalam pasta.
Hal tersebut untuk menambah serat sekaligus protein yang mengenyangkan.
Menurut Joslin Diabetes Center, makanan yang memiliki dampak minimal pada kadar gula darah selama proses pencernaan seperti ikan, ayam, telur, kacang-kacangan dan juga keju.
Baca juga: 6 Minuman Terbaik dan Ampuh Menurunkan Kadar Gula Darah
- Hindari Makan Pasta Sendirian
Mengingat pengaruhnya terhadap gula darah, MacLeod menekankan pentingnya untuk tidak mengonsumsi pasta saja.
Tambahkan protein rendah lemak dan sayuran ke dalam pasta.
"Jika memilih untuk menikmati pasta, penting untuk tidak makan berlebihan. Tetapkan ukuran porsi, atau jumlah pasta yang sesuai dengan jumlah karbohidrat yang Anda rencanakan untuk makan tersebut," katanya.
Penderita diabetes boleh mengonsumsi pasta, namun padukan dengan makanan tinggi serat dan protein rendah lemak, serta porsinya tepat.
"Seperti halnya hal lainnya, penting untuk mengonsumsi semuanya secukupnya dan tidak mengonsumsi terlalu banyak satu makanan atau kelompok makanan tertentu," kata MacLeod.
Cek artikel dan berita kesehatan lainnya di
(TribunHealth.com)