Dokter Hafi, Komplikasi Kehamilan di Luar Kandungan Selain Perdarahan, Apa yang Bisa Terjadi?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi usg kehamilan

TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di dalam rahim, melainkan berkembang di luar rahim, seperti di saluran tuba falopi, indung telur, atau bahkan di leher rahim. 

Kondisi ini tergolong berbahaya karena janin tumbuh tidak pada tempat semestinya.

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perdarahan internal, yang berisiko mengancam nyawa ibu hamil.

Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan medis yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko lebih lanjut.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kehamilan di luar kandungan, kita bisa bertanya langsung dengan dikter spesialis kebidanan dan kandungan berkompeten seperti dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes.

ilustrasi ibu hamil yang melakukan USG (freepik)

Baca juga: 11 Pantangan Ibu Hamil yang Harus Dihindari Agar Kehamilan Sehat dan Aman

Pertanyaan:

Dokter Hafi, komplikasi kehamilan di luar kandungan selain perdarahan, adakah komplikasi yang bisa terjadi? 

Dona, di Karanganyar 

dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjawab: 

Kehamilan ektopik terganggu ini suatu kehamilan yang bisa mengancam kejiwaan, artinya bisa mengancam jiwa ya. 

Kenapa? Karena ini adalah kehamilan yang abnormal, di mana terjadi perdaraha yang kalau terjadi perdarahan terus-menerus di dalam perut, bisa menyebabkan terjadinya syok. 

Syok nya bisa terjadi di syok hipovolemik karena kekurangan cairan. 

Kalau tidak segera ditangani atau tidak segera dihentikan bisa terjadi suatu kematian. 

Baca juga: Apakah Ibu Hamil dan Janin pada Kehamilan Ektopik Ini Bisa Diselamatkan Dok?

Yang kedua, namanya kehamilan ektopik ini adalah kehamilan yang abnormal. Di mana kehamilan ini akan menyebabkan terjadinya suatu gangguan pada bagian saluran telurnya. 

Sel telur menjadi rusak, artinya bisa rusak dan nantinya pun kalau umpamanya harus dioperasi, kalau nanti dipotong atau diikat, berarti sel telur ada suatu kerusakan. Artinya sel telur tidak seperti tuba yang normal seperti biasanya. 

Yang ketiga, kalau seumpamanya tubanya itu rusak, ya ini bisa menyebabkan terjadinya penurunan kesuburan. Bisa saja kalau tuba yang satunya itu masih baik, mungkin masih bisa memiliki anak. 

Tetapi, kalau seumpamanya dua-duanya sudah tidak baik atau tidak sehat, memang nantinya bisa saja harus dilakukan suatu proses bayi tabung. 

Dapatkan Buku Hamil Tanpa Galau - Teman Bumil di sini 

Profil dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes

Profil dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes (Dokumentasi Pribadi dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes)

dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan).

Baca juga: Kehamilan di Luar Kandungan Apakah Bisa Dicegah, dr. Hafi?

Halaman
123