TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang yang mampu serta sehat secara fisik dan mental harus menjalankan puasa, termasuk ibu hamil.
Sebelum ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, ibu hamil perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berpuasa agar kesehatan ibu hamil dan janin terjaga dengan baik.
Di dalam Islam sendiri, ibu hamil boleh mendapatkan keringinan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan.
Kendati demikian, masih banyak ibu hamil yang tetap mau menjalankan ibadah puasa ini di bulan Ramadan.
Baca juga: Bolehkah Kaki Bengkak pada Ibu Hamil Dikompres? Begini Ulasan Dokter Spesialis Kandungan
Lantas, kondisi ibu yang seperti apa yang boleh dan tidak boleh menjalankan puasa Ramadan?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RSUP Surakarta, dr. Lisa Puspadewi Susanto, Sp.OG, FICS memberikan penjelasan tentang kondisi ibu hamil yang boleh dan tidak boleh menjalankan puasa Ramadan.
Menurut dr. Lisa, ada beberapa ibu hamil yang boleh menjalankan puasa Ramadan, namun dengan catatan tertentu.
Dan juga ada ibu hamil yang memang tidak dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Baca juga: Bolehkah Memijat Kaki Bengkak yang Terjadi pada Ibu Hamil? Begini Ulasan Dokter Spesialis Kandungan
Berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh dan tidak boleh menjalankan puasa Ramadan.
1. Ibu hamil dan janin dalam keadaan sehat
Sebelum ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, dr. Lisa imbau kepada ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Kandungan, untuk mengetahui kondisi kehamilannya, kondisi kesehatan sang ibu, dan kondisi kesehatan sang janin.
Jika kesehatan seorang ibu hamil dan janin baik-baik saja, maka ibu hamil tersebut boleh menjalankan ibadah puasa Ramadan.
2. Usia kandungan di trimester kedua dan ketiga
dr. Lisa menuturkan, ibu hamil yang aman menjalankan puasa adalah ketika usia kandungannya memasuki trimester kdua dan ketiga.
Akan tetapi, yang paling aman adalah di trimester kedua.
"Jadi kalau untuk trimester satu itu benar-benar sama sekali tidak boleh puasa," tegas dr. Lisa.
"Ibu hamil yang paling aman menjalankan puasa di trimester kedua, dan dikatakan aman di trimester kedua dan ketiga," lanjutnya.
Baca juga: Benarkah Kaki Bengkak yang Disebabkan Karena Hipertensi Bisa Sebabkan Ibu Hamil Kejang?
3. Tidak memiliki keluhan selama kehamilan
Kondisi ibu hamil berikutnya yang dibolehkan puasa adalah ibu hamil yang tidak memiliki keluhan.
Mual dan muntah adalah keluhan yang sering terjadi pada masa kehamilan.