Pisang ukuran sedang mengandung sekitar 422 miligram (mg) kalium, yang jika dikonsumsi dapat memenuhi 9 persen dari total kebutuhan yang direkomendasikan.
Asupan kalium dapat meningkatkan ekskresi natrium melalui urine, hal ini dapat membatu meringankan ketegangan pada dinding pembuluh darah, sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
3. Bagus untuk pencernaan
Pisang mengandung serat larut dan jenis serat lain yang disebut prebiotik.
Kedua jenis serat ini sangat membantu dalam mendukung bakteri baik dalam usus untuk berkembang, yang membuat sistem pencernaan bekerja dengan lancar dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Menurut Health, pisang juga dianggap sebagai makanan yang mudah dicerna, cocok untuk diet, dan untuk orang yang mengalami masalah pencernaan seperti gas, diare, hingga GERD.
Baca juga: 7 Buah yang Sebaiknya Tidak Dikupas, Kandungan Nutrisi Bisa Terbuang
4. Mengelola kadar gula darah
Pisang kaya akan serat larut, di mana serat larut ini akan melebur dalam cairan untuk membentuk gel selama proses pencernaan.
Pisang mentah atau yang masih berwarna hijau mengandung pati resisten, yaitu sejenis serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Kedua jenis serat ini dapat membantu memoderasi kadar gula darah setelah makan dan mengatur nafsu makan dengan memperlambat pengosongan perut.
Meskipun kandungan karbohidratnya lebih tinggi, pisang mungkin tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah pada orang yang tidak menderita diabetes.
Namun, bagi mereka yang menderita diabetes, makan dalam porsi besar dalam sekali makan dapat menyebabkan kadar gula darah naik terlalu tinggi.
Oleh karena itu, baiknya penderita diabetes mengonsumsi satu pisang dalam satu waktu.
Baca juga: 9 Keuntungan Makan Timun Tiap Hari, Mengelola Gula Darah hingga Mencerahkan Kulit
5. Tingkatkan kesehatan ginjal
Kandungan kalium pada pisang sangat penting untuk fungsi ginjal yang sehat dan pengaturan tekanan darah.
Pisang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan ginjal karena termasuk sumber kalium yang baik.
Studi tahun 2019 yang melibatkan lebih dari 50.000 orang dengan penyakit ginjal kronis tahap awal mengaitkan kalium dengan tekanan darah yang lebih rendah dan perkembangan penyakit ginjal yang lebih lambat.
Namun, beberapa orang yang menderita penyakit ginjal stadium akhir atau sedang menjalani dialisis perlu membatasi asupan kalium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Makanan Kaya Protein untuk Kurangi Lemak Perut, Efektif bagi Moms yang Ingin Kecilkan Perut Buncit