Kabar baiknya, mengonsumsi kembang kol dan sayuran lainnya dapat meningkatkan asupan serat Anda.
Serat dalam kembang kol memberi makan bakteri usus yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan keteraturan usus.
Baca juga: 8 Alasan Anak-anak Harus Makan Buah Melon, Cegah Sembelit hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh
4. Dapat memperlambat penuaan
Penelitian telah menunjukkan bahwa sulforafan dapat memengaruhi gen Anda dengan cara yang memperlambat proses biokimia penuaan.
Sulforaphane adalah zat alami dalam kembang kol dan sayuran silangan lainnya.
Zat ini menetralkan racun, mengurangi peradangan, dan melindungi DNA.
Satu penelitian menemukan bahwa sulforafan juga dapat melindungi otak dan memperlambat penurunan kognitif terkait usia.
5. Mengurangi Asupan Karbohidrat
Anda dapat memilih kembang kol sebagai alternatif nasi putih jika Anda menjalankan diet rendah karbohidrat.
Mengonsumsi kembang kol sebagai pengganti nasi putih dapat mengurangi kalori dan karbohidrat tanpa perlu mengorbankan volume.
Seporsi tiga perempat cangkir kembang kol yang diparut mengandung sekitar 15 kalori dan 3 gram karbohidrat.
Porsi nasi putih matang yang sama menyediakan sekitar 242 kalori dan 53,2 g karbohidrat.
6. Mendukung Proses Detoksifikasi Alami
Detoksifikasi adalah proses alami tubuh untuk membuang zat kimia yang berpotensi membahayakan.
Mengonsumsi kembang kol dan sayuran lain dapat membantu proses ini.
Kembang kol mengandung enzim yang membantu detoksifikasi.
Enzim-enzim ini bertindak seperti pengumpul sampah internal.
Mereka membersihkan tubuh Anda dari racun dan produk limbah, mengikatnya, lalu mengeluarkannya dari tubuh Anda.
(TribunHealth.com)