3 Fakta Intermittent Fasting untuk Diet dan Kecilkan Lemak Perut, Perhatikan yang Boleh dan Tidak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi intermittent fasting

Teh herbal dan kopi hitam (tanpa gula) juga dapat dikonsumsi.

4. Tetap olahraga

Padukan puasa intermiten dengan latihan teratur, terutama latihan kekuatan dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT), untuk meningkatkan pembakaran kalori dan mendorong pembakaran lemak.

5. Lacak penurunan BB

Lacak berat badan, ukuran tubuh, dan perasaan Anda untuk mengevaluasi efektivitas rencana puasa Anda. 

Sesuaikan pendekatan Anda jika perlu, pastikan Anda menciptakan defisit kalori yang sehat.

Baca juga: 5 Kebiasaan Pagi yang Mendukung Kesembuhan Penyakit Kronis, Mulai Hari dengan Minum Air dan Berjemur

5 hal yang tidak boleh dilakukan agar BB cepat turun

1. Jangan makan berlebihan

Hindari mengompensasi periode puasa dengan mengonsumsi kalori berlebihan. 

Makan berlebihan dapat meniadakan defisit kalori dan menghambat pembakaran lemak, terutama di sekitar perut.

2. Hindari gula dan pemanis buatan

Mengonsumsi makanan olahan dan manis selama waktu makan dapat menyebabkan lonjakan insulin dan penyimpanan lemak, sehingga lebih sulit menghilangkan lemak perut. 

Konsumsi makanan utuh dan tidak diolah.

ilustrasi intermittent fasting (lifestyle.kompas.kom)

3. Periode puasa jangan terlalu lama

Gagal mengonsumsi kalori yang cukup selama waktu makan dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan kekurangan nutrisi. 

Hal ini dapat menghambat kemajuan dan membahayakan kesehatan Anda.

4. Hindari kurang tidur

Kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol, sehingga meningkatkan penyimpanan lemak perut. 

Pastikan Anda mendapatkan 7–9 jam tidur berkualitas untuk mendukung upaya puasa dan pembakaran lemak Anda.

5. Hindari tidak konsisten

Berganti-ganti antara hari puasa dan tidak puasa tanpa rencana dapat mengganggu proses adaptasi tubuh Anda. Tetapkan jadwal rutin untuk mengoptimalkan hasil pembakaran lemak.

(TribunHealth.com)