8 Alasan Buah Alpukat Cocok untuk Diet, Mendapatkan Berat Badan Ideal Sekaligus Gula Darah Stabil

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustasi manfaat makan alpukat

TRIBUNHEALTH.COM - Alpukat merupakan salah satu buah yang cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.

Alpukat mendukung penurunan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet seimbang. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients juga menyatakan bahwa mengonsumsi alpukat secara rutin dapat mengurangi kenaikan berat badan pada orang dewasa. 

Meskipun kandungan kalorinya tinggi karena komposisi lemaknya, profil nutrisinya yang unik dapat membantu mengendalikan nafsu makan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan membantu pengelolaan berat badan yang berkelanjutan.

Melansir HealthShots, berikut ini manfaat alpukat untuk menurunkan berat badan

1. Kandungan serat tinggi

ilustrasi makanan yang kaya akan serat (kompas.com)

Mengonsumsi alpukat untuk menurunkan berat badan dapat bermanfaat karena kaya akan serat makanan. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyatakan bahwa alpukat mengandung 2,0 g dan 4,6 g serat makanan per 30 g dan setengah buah. 

Serat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dengan memperlambat pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah. 

Hal ini mengurangi kemungkinan makan berlebihan dan ngemil yang tidak sehat. 

Rasa kenyang yang meningkat menyebabkan berkurangnya asupan kalori total, yang mendukung penurunan berat badan.

Baca juga: 4 Keunggulan Kimchi Makanan Khas Korea, Tinggi Serat dan Cocok untuk Diet Menurunkan Berat Badan

2. Kaya akan lemak sehat

Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti asam oleat, yang meningkatkan pembakaran lemak dan mengurangi penyimpanan lemak. 

Hal ini membuat alpukat penting untuk dikonsumsi guna menurunkan berat badan. 

Lemak ini juga menyediakan energi yang berkelanjutan, sehingga mencegah rasa lapar di tengah waktu makan. 

Lemak sehat dapat mengurangi keinginan makan dan mendukung defisit kalori yang terkendali, faktor kunci dalam penurunan berat badan. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, menyatakan bahwa asam lemak tak jenuh yang disebut asam oleat, yang terdapat dalam lemak sehat, merangsang produksi OEA, yang pada gilirannya menurunkan nafsu makan.

3. Indeks glikemik (IG) rendah

Ilustrasi indeks glikemik (pixabay.com)

Alpukat memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics mengamati bahwa partisipan yang memakan setengah atau seluruh alpukat mengalami respons glikemik dan insulin pasca makan yang jauh lebih rendah selama 6 jam. 

Halaman
12