TRIBUNHEALTH.COM - Bullying adalah perilaku menindas atau merundung yang dilakukan dengan sengaja dengan maksud menyakiti seseorang, baik secara emosional, fisik, atau seksual.
Penyebab bullying bermacam-macam, mulai dari pengaruh pergaulan yang tidak baik, kurang empati, dan seseorang yang merasa dirinya paling superior.
Bullying dapat menimbulkan trauma psikologis atau luka batin, baik pada korban maupun pelaku.
Baca juga: Psikolog Khotimatun Ungkap Perbedaan Bullying dan Konflik Biasa di Lingkungan Kerja
Bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah saja, namun juga sering terjadi di lingkungan pekerjaan.
Lantas, jenis bullying apa saja yang sering terjadi di lingkungan pekerjaan?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Psikolog di RS Nirmala Suri dan Layanan Psikolog Eling Healing, Khotimatun Naimah memberikan penjelasan tentang bentuk bullying yang sering terjadi di lingkungan kerja.
Baca juga: 10 Manfaat Mendengarkan Musik untuk Kesehatan, Mengurangi Stres juga Menenangkan Pikiran
Psikolog Khotimatun menuturkan beberapa bentuk umum bullying yang terjadi di lingkungan kerja.
1. Bullying verbal
Bentuk bullying paling umum terjadi di lingkungan kerja adalah bullying dalam bentuk verbal.
"Jadi bullying verbal ini misalnya melontarkan kata-kata 'gitu saja tidak bisa' atau kata-kata kasar lainnya."
"Ini adalah salah satu hal yang paling sederhana dan mungkin juga karena adanya perbedaan budaya."
"Misalnya orang Jawa Tengah ketemu dengan orang Jawa Timur, bisa jadi kata-kata yang dilontarkan bukan bullying, tetapi memang budaya mereka seperti itu."
"Cara mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa 'kasar' yang akhirnya dianggap bullying," terang Psikolog Khotimatun.
2. Bullying fisik
Kedua bullying dalam bentuk fisik, di mana bullying ini sering dilakukan dalam bentuk penyerangan dengan menggunakan fisik.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
3. Bullying online
Ketiga, bullying yang sering terjadi di lingkungan kerja adalah bullying online.
"Misalnya bikin story whatsapp kemudian menyindir seseorang melalui story tersebut," ungkap Psikolog Khotimatun.
4. Harassement sexuality
Bullyin jenis keempat menurut Psikolog Khotimatun adalah jenis bullying pada tingkat paling tinggi, yaitu harassment sexuality.