TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang bisa merasakan sensasi terbakar pada area dada setelah makan.
Ini bisa terasa tidak nyaman dan mengkhawatirkan.
Rasa terbakar yang sering disebut dengan heartburn atau acid reflux ini bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini berbagai kemungkinan penyebabnya.
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
GERD adalah suatu kondisi kronis di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi dan sensasi terbakar.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum heartburn yang terus-menerus setelah makan.
Gejala GERD yang paling umum adalah heartburn, yang umumnya ditandai dengan sensasi terbakar di dada dan naiknya cairan asam atau pahit ke tenggorokan atau mulut.
Kombinasi rasa heartburn dan mual merupakan gejala umum GERD.
Baca juga: 8 Cara Atasi Gerd, Kunyah Permen Karet hingga Meninggikan Kepala saat Tidur
Hernia hiatus
Hernia hiatus terjadi ketika sebagian lambung mendorong otot diafragma ke dalam rongga dada.
Perpindahan ini dapat menyebabkan seringnya heartburn setelah makan.
Meskipun hernia hiatus dapat ditangani dengan modifikasi gaya hidup atau pengobatan, beberapa pasien mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki hernia mereka.
Untuk memperbaiki hernia hiatus, diafragma Anda akan dikencangkan dan perut ditarik dari rongga dada kembali ke perut.
Mengonsumsi makanan pedas atau asam
Makanan pedas memang menarik selera semua orang.
Tapi, makanan pedas ini bisa memicu sensasi terbakar dengan sangat cepat.
Rasa terbakar di mulut, sakit perut, naiknya asam lambung, bisa terjadi karena konsumsi makanan pedas.
Meskipun rasa terbakar akibat makanan pedas mudah dihilangkan dengan menggunakan susu, produk olahan susu, atau bahkan es, konsumsi makanan pedas secara teratur dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada perut dan mulut Anda.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Pedas
Langkah pencegahan