TRIBUNHEALTH.COM - Ada sejumlah cara alami yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol secara alami.
Jika dokter menyarankan Anda meminum obat untuk menurunkan kadar kolesterol, menerapkan sederet tips ini akan membantu mempercepat proses tersebut.
Cara alami yang dimaksud melibatkan perubahan pola hidup dan pola makan secara menyeluruh.
Misalnya seseorang harus menerapkan diet sehat, rajin berolahraga, serta menghindari makanan yang tidak sehat.
Melansir Medical News Today, berikut ini sederet cara alami menurunkan kadar kolesterol
1. Makan lebih banyak serat larut
Mengonsumsi makanan tinggi serat dapat bermanfaat untuk kadar kolesterol darah.
Ada dua jenis serat makanan, yakni serat larut dan tidak larut.
Ketika seseorang mengonsumsi serat larut, serat tersebut menyerap air dan menghasilkan pasta kental seperti gel di usus seseorang.
Gel ini membantu mendukung kesehatan pencernaan dan juga membantu memerangkap lemak, sehingga tubuh tidak dapat menyerapnya.
Dengan demikian, serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL.
Makanan kaya serat larut meliputi:
- sayuran
- buah-buahan
- biji-bijian, seperti oatmeal dan beras merah
- kacang-kacangan
- kacang polong
Namun, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi terlalu banyak serat larut dapat menyebabkan sembelit, kembung, dan sakit perut.
Orang harus mencoba meningkatkan asupan serat larut secara bertahap seiring waktu.
Baca juga: Blueberry Kaya Akan Serat Sehat, Ampuh Turunkan Kolesterol dan Stabilkan Kadar Gula Darah
2. Berolahraga secara teratur
Olahraga teratur bermanfaat bagi kesehatan seseorang dalam banyak hal.
Ini termasuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
Misalnya, hasil penelitian tahun 2019 yang melibatkan 425 orang lanjut usia menunjukkan bahwa aktivitas fisik sedang dan berat menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah serta meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Orang yang baru berolahraga mungkin perlu memulai dengan aktivitas berintensitas rendah dan secara bertahap meningkatkan intensitas latihannya.
Selain itu, individu dengan kondisi kronis atau disabilitas sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis aktivitas fisik apa dan berapa banyak yang tepat untuk mereka.