Beberapa makanan dengan kalori yang tinggi, termasuk potongan daging yang berlemak dan produk olahan, seperti hamburger restoran, bacon, ham, dan sosis.
Jadi jika Anda mencoba menurunkan berat badan, pilihlah potongan daging sapi dan unggas tanpa lemak, atau ikan, yang semuanya cenderung memiliki lebih sedikit kalori per porsi.
6. Meningkatkan Risiko Penyakit Kanker Tertentu dan Kenyakit Kardiovaskular
Penelitian secara konsisten mengaitkan konsumsi daging merah dan olahan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, serta penyakit kardiovaskular.
Daging olahan seperti ham, bacon, sosis, dan hot dog patut disalahkan karena kebanyakan diolah dengan bahan pengawet kimiawi yang disebut nitrat.
Bahan kimia ini diketahui berkaitan dengan risiko lebih tinggi mengalami kanker usus besar, ginjal, dan perut.
7. Meningkatkan Risiko Kehilangan Penglihatan
Melansir Bustle, konsumsi tinggi daging merah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula terkait usia, penyebab kebutaan nomor satu di antara orang lanjut usia (lansia) di Amerika.
Alasan di balik hubungan tersebut karena lemak jenuh pada daging dianggap berbahaya bagi pembuluh darah kecil pada mata.
Beberapa bahan kimia (nitrosamin) pada beberapa daging olahan juga dianggap sebagai penyebab rusaknya mata.
Baca juga: Ini Bagian Tubuh dan Tulang yang Rentan Patah, Berikut Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi
8. Tulang Lemah
Makan daging terlalu banyak juga bisa berdampak buruk pada tulang, yakni tulang bisa menjadi lemah.
Pasalnya, jumlah protein super tinggi yang bisa diperoleh dari konsumsi daging dapat meningkatkan hilangnya kalsium dalam urine, yang penting untuk membangun tulang yang kuat.
Hal ini dapat dicegah dengan mengonsumsi cukup kalsium untuk sementara waktu, tetapi ini adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh banyak orang saat makan terlau banyak daging atau makanan tinggi protein.
9. Bau Mulut
Tak hanya bau badan, terlalu banyak makan daging juga bisa menyebabkan bau mulut yang tidak menyenangkan.
Pasalnya, makan makanan tinggi protein dan lemak dengan karbohidrat yang tidak cukup dapat menyebabkan tubuh memproduksi keton.
Keton dilepaskan melalui napas dan menyebabkan baunya seperti aseton.
10. Pusing
Disadur dari TribunPadang.com, Dokter umum, Ulfa Latifa (27) yang bertugas di Padang, merasakan pusing setelah makan daging merupakan hal yang wajar.