Sementara beberapa menganggapnya sebagai cara yang efektif untuk merawat kebersihan dan estetika, yang lain mengkhawatirkan dampak kesehatan yang mungkin timbul.
Baca juga: Wedang Uwuh: Minuman Tradisional yang Hangatkan Tubuh dan Kaya Manfaat
Dalam sebuah diskusi yang dipandu oleh dr. Binsar Martin Sinaga, seorang Medical Sexologist, beberapa argumen pro dan kontra seputar waxing diungkapkan.
Salah satu argumen utama yang muncul adalah terkait dengan fungsi kelembaban dan kebersihan kulit di sekitar organ intim.
Menurut dr. Binsar, bulu kemaluan memiliki peran penting dalam menjaga kelembaban kulit di area tersebut.
Kulit yang terlalu kering rentan terhadap infeksi dan iritasi, yang dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
Namun, dr. Binsar juga mencatat bahwa waxing mungkin memiliki manfaat estetika dan kenyamanan pribadi bagi beberapa orang.
Namun, ia menyarankan agar tidak melakukan waxing terlalu sering, terutama bagi mereka yang memiliki kekhawatiran terhadap kesehatan organ intim.
Diskusi ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perawatan waxing di area kemaluan, menggali baik manfaat estetika maupun potensi risiko kesehatannya.
Hal ini juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara keinginan estetika dengan perlindungan terhadap kesehatan organ intim.
Baca juga: 5 Makanan yang Tidak Boleh Disantap Bersama Durian, Hindari Kombinasi Ini!
Dengan demikian, memilih untuk melakukan waxing di area kemaluan bukanlah keputusan yang harus diambil dengan ringan, dan konsultasi dengan profesional medis mungkin penting untuk mempertimbangkan segala aspek yang terlibat sebelum memutuskan apakah perawatan ini cocok untuk Anda.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.