Sumber protein tertentu seperti daging, membutuhkan lebih banyak usaha untuk diuraikan oleh tubuh Anda.
Beberapa orang juga cenderung kesulitan mencerna kacang utuh, terutama jika mereka tidak mengunyahnya dengan baik.
4. Penyakit jantung
Protein dapat mempunyai efek positif dan negatif pada sistem kardiovaskular Anda tergantung pada jenis protein yang Anda makan.
Protein nabati seperti polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan makanan laut dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung Anda.
Sedangkan protein hewani seperti daging merah hingga daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca juga: 6 Manfaat Tauge yang Jarang Disadari, Kaya Antioksidan dan Memiliki Indeks Glikemik Rendah
5. Masalah ginjal dan hati
Jika Anda menderita penyakit ginjal atau hati, proses pemecahan kelebihan protein bisa menjadi hal yang cukup merepotkan.
Mengonsumsi terlalu banyak protein jika Anda menderita penyakit ginjal bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal.
Masalah lain yang disebabkan karena terlalu banyak konsumsi protein adalah amonia.
Amonia merupakan produk sampingan dari metabolisme protein yang dikeluarkan melalui urine.
Jika fungsi ginjal atau hati Anda buruk, amonia dapat mencapai tingkat beracun dan menyebabkan efek samping berbahaya pada tubuh.
6. Berat badan bertambah
Mengonsumsi lebih banyak protein dapat menyebabkan penambahan berat badan dalam beberapa cara yang tidak berhubungan dengan pembentukan otot.
Lebih banyak protein biasanya lebih banyak kalori, dan sumber protein yang Anda pilih mungkin mengandung lemak jenuh.
Selain itu, tubuh Anda dapat mengubah kelebihan protein menjadi gula yang disimpan sebagai lemak.
Seiring waktu, faktor-faktor ini dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan.
Baca juga: Daftar Lauk yang Boleh Dimakan dan Lauk yang Tidak Boleh Dimakan oleh Penderita Asam Urat
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)