Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan konsumsi makanan olahan dan makanan siap saji.
Banyak penelitian mengaitkan asupan garam tinggi dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, termasuk stroke.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa hubungan antara natrium dan tekanan darah tinggi masih kurang jelas.
Salah satu alasannya mungkin karena perbedaan genetik dalam cara orang memproses natrium.
Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi, ada baiknya mengurangi asupan natrium Anda untuk melihat apakah ada perbedaannya.
Ganti makanan olahan dengan bahan-bahan segar dan coba bumbui dengan bumbu dan rempah-rempah daripada garam.
Baca juga: Hati-hati! Makanan Ini Tidak Berasa Asin tapi Mengandung Garam dan Sebabkan Kolesterol Tinggi
Jauhi alkohol
Minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan kronis, termasuk tekanan darah tinggi.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah rendah hingga sedang dapat melindungi jantung, manfaat tersebut mungkin diimbangi dengan efek negatif.
Kafein berlebihan
Jika Anda pernah menenggak secangkir kopi sebelum mengukur tekanan darah, Anda pasti tahu bahwa kafein menyebabkan peningkatan tekanan darah secara instan.
Namun, tidak banyak bukti yang menunjukkan bahwa meminum kafein secara teratur dapat menyebabkan peningkatan kafein dalam jangka panjang.
Faktanya, orang yang meminum kopi atau teh berkafein cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, dibandingkan mereka yang tidak meminumnya.
Namun, jika Anda merasa sensitif terhadap efek kafein, pertimbangkan untuk menguranginya untuk melihat apakah kafein dapat menurunkan tekanan darah Anda.
(TribunHealth.com)