4. Tidak cukup tidur
"Tidak mendapatkan cukup tidur malam yang cukup dapat memengaruhi tingkat energi setelah makan," kata Chester Wu, MD, psikiater dan spesialis pengobatan tidur.
"Selain itu, gangguan pada ritme sirkadian, siklus tidur-bangun alami tubuh, juga dapat menyebabkan kelelahan yang tidak bergantung pada konsumsi makanan," lanjutnya.
Pola tidur tidak teratur, kerja shift, atau jet lag dapat mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan kelelahan.
Baca juga: 4 Alasan Harus Minum Susu Oat, Bagus untuk Tulang hingga Turunkan Kolesterol
5. Gaya hidup tidak aktif
Menjalani gaya hidup yang tidak aktif atau tidak banyak bergerak bisa membuat Anda merasa mudah lelah.
Otot yang tidak digunakan dapat melemah dan berkontribusi terhadap rasa mudah lelah.
"Gaya hidup yang umumnya tidak aktif dapat menurunkan tingkat energi secara keseluruhan, sehingga membuat kelelahan pasca makan menjadi lebih terasa," kata Wu.
Penelitian menujukkan, olahraga merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
6. Kurang nutrisi
Vitamin dan mineral sangat penting untuk kesehatan optimal secara keseluruhan.
Nutrisi tertentu, terutama vitamin B, vitamin C, zat besi, magensium, dan seng diperlukan untuk produksi energi dan kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kelelahan.
Richter menjelaskan, kekurangan nutrisi tersebut dapat menghambat kemampuan tubuh dalam mencerna makanan, karena komponen tersebut penting untuk produksi energi, termasuk proses pencernaan.
Akibatnya, orang yang kekurangan nutrisi mungkin mengalami peningkatan kelelahan setelah makan.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Susu Kurma untuk Kesehatan, Begini Cara Mudah untuk Membuatnya
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)