Mitos dan Fakta: Apakah Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Karbohidrat? Ini Penjelasannya

Penulis: Irmarahmasari
Editor: Irmarahmasari
ilustrasi diabetes yang membahayakan kesehatan

Serat ini tidak diubah menjadi glukosa oleh tubuh seperti karbohidrat sederhana, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis setelah dikonsumsi.

Sebaliknya, serat membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam darah, yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Selain itu, biji-bijian utuh juga memiliki keunggulan dalam hal nilai gizi.

Baca juga: 4 Manfaat Luar Biasa Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan Tubuh, Meningkatkan Kesuburan

Mereka kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Dengan mengonsumsi biji-bijian utuh, penderita diabetes dapat memperoleh nutrisi yang diperlukan tanpa harus khawatir tentang peningkatan kadar gula darah atau kalori berlebih.

Para ahli gizi dan dokter menyarankan agar penderita diabetes memasukkan biji-bijian utuh ke dalam diet mereka sebagai bagian dari strategi pengelolaan diabetes yang sehat.

Misalnya, mengganti nasi putih dengan beras merah atau memilih roti gandum utuh daripada roti putih dapat menjadi langkah yang bermanfaat.

Namun, tetap penting untuk mengontrol porsi dan memperhatikan total asupan karbohidrat dalam diet secara keseluruhan.

Dengan demikian, biji-bijian utuh seperti beras merah, jelai, dan biji gandum dapat dianggap sebagai pilihan karbohidrat yang baik bagi penderita diabetes.

Dengan mengintegrasikan makanan ini ke dalam pola makan sehari-hari, individu dengan diabetes dapat memperbaiki kontrol gula darah mereka dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

3. Umbi-umbian

ilustrasi umbi-umbian (wartakota.tribunnews.com)

Ubi jalar telah lama menjadi salah satu pilihan populer dalam makanan untuk penderita diabetes.

Selain memiliki rasa yang lezat, ubi jalar juga terkenal sebagai sumber karbohidrat kompleks yang sehat.

Karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam ubi jalar memiliki dampak yang lebih lambat pada peningkatan gula darah dibandingkan dengan karbohidrat sederhana, seperti gula putih atau tepung terigu.

Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Menurut indeks glikemik, ubi jalar masuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik sedang, yaitu sekitar 63.

Ini berarti konsumsi ubi jalar tidak akan langsung menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan setelah dikonsumsi, yang penting untuk diperhatikan bagi individu dengan diabetes.

Selain sebagai sumber karbohidrat kompleks, ubi jalar juga kaya akan nutrisi. Ubi jalar mengandung vitamin A, vitamin C, serat, dan kalium.

Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Halaman
123