Selain itu, penting juga untuk menambahkan aktivitas penguatan otot intensitas sedang hingga tinggi setidaknya dua hari per minggu.
Bagi yang merasa sulit untuk berolahraga dalam waktu lama, penting untuk diingat bahwa setiap aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali.
Memecah sesi olahraga menjadi sesi yang lebih pendek, misalnya 10 atau 15 menit per sesi, dapat membantu dalam menjaga konsistensi dan memastikan bahwa aktivitas fisik tetap terjaga sepanjang hari.
Dengan memahami pentingnya aktivitas fisik dalam penurunan berat badan dan pengelolaan diabetes, diharapkan individu dapat menemukan cara yang sesuai untuk meningkatkan kegiatan fisik mereka, bahkan dalam intensitas yang lebih rendah atau dalam durasi yang lebih pendek.
4. Manajemen stres
Penelitian terbaru menyoroti hubungan antara stres dan kadar kolesterol yang tidak sehat dalam tubuh.
Stres telah terbukti memiliki dampak negatif pada kesehatan kardiovaskular, termasuk meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Stres dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan kolesterol baik, yang merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan lipid dalam tubuh.
Selain itu, respons hormon adrenalin yang dipicu oleh stres dapat meningkatkan kadar trigliserida, suatu jenis lemak dalam darah yang juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol jahat.
Dengan demikian, pengelolaan stres menjadi elemen kunci dalam upaya menurunkan kolesterol tinggi secara alami.
Strategi untuk mengurangi stres dapat mencakup meditasi, yoga, olahraga, teknik relaksasi, atau bahkan aktivitas sederhana seperti mendengarkan musik atau berjalan-jalan di alam.
Mengetahui bahwa stres dapat memainkan peran dalam meningkatkan risiko kolesterol tinggi, penting bagi individu untuk memprioritaskan pengelolaan stres sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca juga: 7 Manfaat Daun Kelor, Efektif Cegah Diabetes dan Turunkan Kolesterol
Dengan mengadopsi strategi pengelolaan stres yang efektif, seseorang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.
5. Manajemen waktu tidur
Studi terbaru telah menyoroti hubungan antara pola tidur dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ternyata, baik terlalu banyak tidur maupun kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan kardiovaskular, termasuk meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Kurang tidur terbukti menjadi faktor risiko yang rentan meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kecenderungan untuk ngemil atau makan lebih banyak, kurangnya aktivitas fisik, serta peningkatan tingkat stres yang sering terjadi saat kurang tidur.
Semua ini dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan tidur yang cukup sebagai bagian dari upaya menurunkan kolesterol tinggi secara alami.