Tips dan Trik

dr. Zaidul Akbar Berbagi Tips Mengurangi Konsumsi Tepung dan Gula Olahan untuk Jaga Kesehatan

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi makanan tinggi tepung dan gula olahan

TRIBUNHEALTH.COM - Selalu mengonsumsi makanan yang tinggi tepung dan gula olahan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan seseorang.

Konsumsi berlebihan gula olahan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Makanan yang tinggi gula olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berulang, memicu penurunan sensitivitas insulin dan akhirnya meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Makanan yang kaya gula dan tepung sering kali rendah serat dan nutrisi penting lainnya.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara berlebihan dan risiko obesitas.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Mengurangi Lonjakan Gula dengan Tambahan Biji-bijian dalam Nasi

Konsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi gula olahan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Selain penyakit jantung dan diabetes, konsumsi makanan tinggi gula dan tepung juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk sejumlah penyakit kronis lainnya, termasuk kanker, penyakit Alzheimer, dan penyakit hati.

Ilustrasi makanan tinggi gula (Pexels)

Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan tepung olahan dalam diet sehari-hari, dan lebih memilih makanan yang lebih sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein berkualitas tinggi.

Dalam sebuah acara, dr. Zaidul Akbar, seorang Ahli Kesehatan sekaligus pendakwah membagikan tips sederhana untuk mengurangi konsumsi tepung dan gula olahan dalam diet sehari-hari.

dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya mengonsumsi sayuran terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan berat yang mengandung tepung atau gula olahan.

Ia juga menyarankan untuk meminum air sebelum atau saat makan, dengan menambahkan sedikit cuka seperti cuka apel, cuka nanas, atau cuka madu.

Baca juga: Jadwal Pencairan THR ASN dan Pensiunan Tahun 2024: Informasi Terbaru dari Kemenkeu

Menurutnya, ini dapat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

"Sebelum Anda makan gitu, Anda makan sayur dulu atau kalau enggak sebelum Anda minum itu atau makan itu, Anda ambil air kaya begini masukkin air, Anda masukkan cuka.

Cuka apel, cuka nanas, cuka madu, minum. Itu akan mencegah lonjakan gula," ungkap dr. Zaidul Akbar.

dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk tidak langsung duduk setelah makan, melainkan berjalan minimal 40 langkah.

Penggagas Jurus Sehat Rasulullah dr. Zaidul Akbar (banjarmasin.tribunnews.com)

Menurutnya, ini dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.

"Apalagi habis itu kalau nggak ada semua, tetap pengen makan, maka jangan langsung duduk habis makan.

Tapi berjalanlah minimal 40 langkah, itu akan mengurangi lonjakan gula.

Mudah kan, mudah nanti dipraktikan," tambah dr. Zaidul Akbar yang dikutip Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube dr. Zaidul Akbar Official yang tayang 6 Maret 2024.

Baca juga: Jadwal Libur Lebaran 2024 untuk Siswa SD, SMP, dan SMA Telah Diumumkan, Cek Tanggalnya di Sini!

Dengan tips sederhana ini, dr. Zaidul Akbar berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya mengendalikan konsumsi tepung dan gula olahan dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit terkait pola makan tidak sehat.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.