Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini bagi Ibu dan Bayi

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi bayi minum ASI akibat

Pergerakan tubuh bayi di atas dada atau perut Ibu akan membuat kontak bayi dengan mikrobioma pada kulit Ibu.

Di dalam mikrobioma tersebut terdapat bakteri baik yang jika tertelan oleh bayi bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit pada bayi baru lahir, meningkatkan imunitas bayi untuk melawan bakteri jahat dari lingkungan.

Baca juga: Kontrol Gula Darah, Turunkan Kolesterol dan Tekanan Darah dengan Kacang Hijau, Intip Manfaat Lainnya

4. Meningkatkan Kesempatan Bayi Mendapatkan Kolostrum

Ilustrasi ibu menyusui (kompasiana.com)

Kolostrum merupakan tetes ASI pertama yang kaya akan nutrisi dan bermanfaat sangat besar dalam mencegah penyakit pada bayi.

Cairan ini biasanya berwarna kuning dengan tekstur kental dan hanya keluar sebanyak satu sendok teh.
Selain itu, pemberian ASI dalam inisiasi menyusui dini pun baik untuk mencegah gangguan produksi ASI.

Meskipun bermanfaat bagi Ibu dan bayi, penerapan inisiasi menyusui dini disesuaikan dengan kondisi Ibu dan bayi pasca persalinan.

Menurut dr.Nadia Utami Putri, CBS,CIMI, dokter konselor laktasi Kehamilan Sehat Prime Ceger penerapan inisiasi menyusui dini pada bayi perlu dilihat dari segi pandang kesehatan Ibu dan bayi.

Setelah bayi lahir, bayi dan ibu akan di cek keadaan fisiknya, jika memang tidak ada komplikasi yang mengharuskan dilakukan pertolongan pada Ibu dan bayi, bayi dapat diletakkan di atas perut Ibu jika persalinan yang dilakukan normal, dan di atas dada Ibu jika persalinan yang dilakukan caesar.

Baca juga: Rebung Bambu Bisa Jadi Obat, Turunkan Kolesterol hingga Mencegah Kanker

Penerapan inisiasi menyusui dini membantu bayi untuk belajar menghisap, menelan, dan bernapas.
Bayi secara aktif akan menemukan puting Ibu dengan sendirinya tanpa adanya instruksi, kurang lebih selama satu jam pertamanya.

Namun, tidak semua bayi dapat menghisap puting Ibu dalam waktu tersebut, pada beberapa bayi sudah dapat menghisap puting Ibunya pada 40 menit pertamanya.

Jika proses inisiasi menyusui dini sudah dilakukan, bayi akan dibawa oleh tenaga medis untuk dilakukan asuhan keperawatan, penimbangan, pemeriksaan antropometri, pengukuran kepala, dan juga penyuntikan vitamin K.

Serta pengolesan salep pada bagian mata, hingga akhirnya bayi dapat bergabung di ruangan bersama Ibu untuk menyusu sesuai kebutuhannya.

ilustrasi ibu menyusui (grid.id)

“Penting untuk Ibu ketahui bahwa inisiasi menyusui dini perlu dukungan dari seluruh anggota keluarga, tim kesehatan, dan juga dari faktor kondisi bayi dan Ibu ya."

"Jika memang kondisi Ibu dan bayi tidak stabil setelah lahir, dan diperlukan tindakan khusus, artinya inisiasi menyusui dini tidak dapat dilakukan karena keselamatan Ibu dan bayi yg perlu diutamakan terlebih dahulu oleh tenaga medis” ujar dokter Nadia Utami Putri.

Itulah pentingnya penerapan inisiasi menyusui dini pada bayi dan Ibu.

Meskipun demikian, pemberian inisiasi menyusui dini tidak diukur dari keberhasilannya ya, melainkan dikerjakan atau tidak oleh tenaga medis dan orang tua. (Tribunhealth.com)