Waspadai Konsumsi 5 Jenis Ikan untuk Penderita Diabetes, Ini Daftar yang Sebaiknya Dihindari

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi bigeye tuna atau tuna mata besar

Meskipun daging ikan todak dapat menjadi sumber protein yang baik, potensi risiko akibat kandungan merkuri membuatnya disarankan untuk dihindari oleh kelompok tertentu, termasuk pasien diabetes.

Informasi ini dapat membantu individu yang memiliki diabetes untuk membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih jenis makanan laut yang aman dikonsumsi dan mengurangi risiko potensial terhadap kesehatan mereka.

2. Tuna varian tertentu

Ilustrasi tuna mata besar atau bigeye tuna (Pixabay.com)

Sobat sehat perlu membatasi konsumsi jenis tuna tertentu, seperti tuna mata besar atau bigeye tuna, karena memiliki kandungan merkuri yang tinggi.

Merkuri adalah logam berat yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Tuna mata besar, atau bigeye tuna, termasuk dalam kelompok ikan yang dapat mengandung tingkat merkuri yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis ikan lainnya.

Oleh karena itu, bagi individu yang memiliki risiko tertentu terkait merkuri, seperti anak-anak kecil, wanita hamil, dan juga pasien diabetes, disarankan untuk membatasi konsumsi jenis tuna ini.

Di sisi lain, berita juga menyoroti bahwa menghindari terlalu sering mengonsumsi tuna dapat membantu mencegah asupan garam berlebih.

Konsumsi garam yang tinggi dapat memicu resistensi insulin, yang merupakan kondisi di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap hormon insulin.

Baca juga: Adanya Flek Hitam Bisa Menjadi Ciri Khusus Mengidap Suatu Penyakit

Resistensi insulin dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2.

Dengan membatasi konsumsi tuna mata besar yang memiliki tingkat merkuri yang tinggi, serta mengurangi asupan garam berlebih, individu dapat menjaga kesehatan mereka dan mengurangi potensi risiko terkait diabetes.

Ini menunjukkan pentingnya pemahaman mengenai komposisi nutrisi dalam makanan laut dan dampaknya terhadap kondisi kesehatan, khususnya pada kelompok dengan risiko tertentu.

3. Ikan kaleng

ilustrasi ikan kaleng (lifestyle.kompas.com)

Sejumlah artikel ilmiah memberikan penjelasan mengenai hubungan antara konsumsi makanan laut yang tinggi natrium dengan tekanan darah tinggi, sebuah kondisi yang umum terjadi pada penderita diabetes.

Natrium atau garam adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi tekanan darah, dan terlalu banyak natrium dalam makanan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Penderita diabetes seringkali memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi, sehingga penting untuk mengontrol asupan natrium dalam pola makan mereka.

Pasalnya mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat memperburuk masalah tekanan darah tinggi, sehingga membuat penanganan kedua kondisi ini menjadi lebih sulit.

Baca juga: Mitos atau Fakta Pemilik Kulit Terang Lebih Berisiko Mengalami Flek Hitam? Ini Kata Dokter Estetika

Selain ikan kaleng, juga disebutkan bahwa beberapa jenis kerang tertentu dan produk makanan laut olahan mengandung tinggi natrium.

Oleh karena itu, kurang baik bagi pasien diabetes untuk menyertakan jenis makanan laut tersebut dalam pola makan mereka.

Kontrol asupan natrium menjadi salah satu strategi penting dalam manajemen diabetes, terutama untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat tekanan darah tinggi.

Halaman
1234