Vitamin K penting untuk pembekuan darah, tetapi juga penting untuk kekuatan tulang, dan memiliki dampak positif pada metabolisme tulang.
Kalsium sangat penting untuk membangun tulang, dan merupakan penyusun sebagian besar struktur tulang dan gigi.
Meskipun kalsium dalam sayuran berdaun hijau tidak selalu mudah diserap, kalsium dalam kale lebih tersedia secara hayati (dapat diserap dan digunakan oleh tubuh) karena kandungan oksalatnya yang rendah dan rasio kalsium terhadap oksalat yang tinggi dibandingkan dengan sayuran seperti bayam.
Baca juga: Gula Darah Melonjak di Pagi Hari? Begini Cara Mengatasinya
Baca juga: 5 Kesalahan Penderita Diabetes Saat Sarapan, Dapat Meningkatkan Lonjakan Kadar Gula Darah
4. Bagus untuk pencernaan
Jumlah serat dan air yang cukup pada kale dapat membantu mencegah dan mengobati sembelit serta menjaga buang air besar tetap teratur.
Kale juga mengandung prebiotik , kontributor utama beragam mikrobioma (kombinasi mikroba usus yang sehat).
Keanekaragaman mikroba di usus dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes, penyakit alzheimer, dan banyak lagi.
5. Menjaga kesehatan kulit dan rambut
Kaya akan vitamin C yang larut dalam air dan beta karoten, kale mengandung nutrisi yang mendukung kulit dan rambut.
Vitamin C pada kale berperan penting dalam mendukung kekebalan tubuh, memperbaiki sel, dan memperlambat proses penuaan.
Vitamin C juga penting untuk sintesis kolagen.
Kolagen ditemukan di jaringan ikat dan menyediakan kerangka struktural bagi tubuh, termasuk rambut dan kulit. Ini juga membantu elastisitas kulit.
Baca juga: Ramah di Kantong, Buah Pepaya Bermanfaat untuk Kendalikan Gula Darah bagi Penderita Diabetes
6. Menjaga kesehatan mata
Nutrisi pada kale seperti vitamin C, vitamin E, karotenoid (lutein, zeaxanthin, beta karoten), zinc, dan asam lemak omega-3 penting dalam penglihatan karena fungsi antiinflamasi dan antioksidannya.
Kale mengandung beragam nutrisi tersebut. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi lutein dan zeaxanthin dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia dalam jangka panjang .
7. Mencegah kanker
American Institute for Cancer Research merekomendasikan makan kale secara teratur karena kandungan antioksidannya yang tinggi, termasuk karotenoid dan vitamin C
Penelitian menunjukkan bahwa makan sayuran silangan setiap hari dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker, terutama kanker kolorektal.
Glukosinolat, senyawa nabati yang ditemukan dalam kale yang diaktifkan setelah dipotong, dikunyah, dan dicerna, kale telah diteliti perannya dalam mencegah dan mengobati kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan dampak positif glukosinolat tertentu, seperti sulforaphane, dan kemampuannya mengurangi efek samping terapi kanker.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.
Baca juga: 8 Sayuran Rendah Karbohidrat dan Tinggi Serat, Cocok untuk Diet dan Penderita Diabetes
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)