Sering Begadang Memiliki Risiko Lebih Besar Tekena Diabetes Menurut Penelitian

Penulis: Irmarahmasari
Editor: Irmarahmasari
ilustrasi seseorang yang tidur larut malam berisiko mengalami diabetes

TRIBUNHEALTH.COM - Bukan rahasia lagi kalau kualitas kebiasaan tidur seseorang berdampak pada kualitas kesehatan orang tersebut.

Orang yang lebih suka tidur larut malam dan bangun larut malam berisiko buruk terhadap kesehatan mereka.

Dilansir dari laman Health, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, menemukan bahwa orang yang suka tidur malam atau orang dengan 'kronotipe malam', lebih cenderung memiliki kebiasaan gaya hidup tidak sehat dan terkena diabetes.

Kronotipe merupakan kecenderungan alami tubuh untuk bangun dan beristirahat pada waktu-waktu tertentu.

Umumnya, orang dapat dikategorikan memiliki kronotipe 'early bird' atau 'night birds'.

Kronotipe seseorang dapat memengaruhi nafsu makan, perasaan waspada atau kantuk, dan suhu inti tubuh.

Baca juga: Kaya Nutrisi, 6 Manfaat Rutin Makan Buah Mangga, Termasuk Cegah Diabetes Tipe 2

ilustrasi seseorang yang tidur larut malam berisiko mengalami diabetes (freepik.com)

Sering Tidur Larut Malam Tingkatkan Risiko Diabetes

"Orang-orang yang suka tidur malam memiliki peningkatan risiko sebesar 72 persen terkena diabetes dan hal ini merupakan peningkatan risiko yang besar jika kita membandingkannya dengan orang-orang yang suka tidur lebih awal," kata Sina Kianersi, DVM, PhD, penulis studi pertama dan peneliti pascadoktoral di Brigham dan Rumah Sakit Wanita dan Harvard Medical School, mengatakan kepada Health.

Tim peneliti juga menemukan bahwa orang yang suka tidur malam lebih cenderung merokok, jarang berolahraga, dan melakukan perilaku gaya hidup negatif lainnya.

Tak hanya pada seseorang yang memiliki kebiasaan begadang saja, seseorang yang memiliki pekerjaan dengan shift malam juga berisiko lebih besar terkena diabetes.

"Gaya hidup orang yang suka tidur di malam hari merupakan penyebab utama terjadinya risiko diabetes yang lebih buruk, meskipun secara umum risiko mereka masih meningkat," kata Kinersi.

Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan menemukan bahwa menjadi orang yang suka tidur malam dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular, serta orang yang suka tidur malam cenderung merokok dan minum alkohol.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga untuk Penderita Diabetes Tipe 2, Jaga Kadar Gula Darah & Tingkatkan Kerja Insulin

Faktor yang Meningkatkan Risiko Diabetes

Perilaku gaya hidup tidak sehat merupakan penyebab sebagian besar peningkatan risiko diabetes pada orang yang suka begadang.

Hal ini sejalan dengan apa yang telah diketahui oleh para ilmuwan tentang penyakit ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mencantumkan hal-hal berikut sebagai faktor risiko terjadinya diabetes tipe 2.

  • Kelebihan berat badan
  • Jarang olahraga
  • Merokok
  • Kurang tidur
ilustrasi seseorang yang tidur larut malam berisiko mengalami diabetes (freepik.com)

Baca juga: 4 Kebiasaan Baik di Pagi Hari untuk Penderita Diabetes, Dapat Turunkan Lonjakan Gula Darah

Bahkan setelah memperhitungkan perilaku-perilaku ini, orang yang suka tidur larut malam masih memiliki peningkatan risiko diabetes sebesar 19% dibandingkan orang yang suka bangun pagi.

Salah satu kemungkinan peningkatan risiko ini didorong oleh faktor biologis orang yang suka begadang, atau lebih khusus lagi adalah cara kerja jam tubuh internal mereka menyimpang dari jadwal sehari-hari.

Dalam sebuah penelitian lain menemukan bahwa ketidakselarasan antara ritme sirkadian seseorang dengan jadwal tidur atau makan dapat berdampak negatif terhadap hormon pengatur nafsu makan, metabolisme glukosa, dan suasana hati.

"Perubahan hormon ini membuat orang yang suka begadang lebih rentan terhadap resistensi insulin dan sindrom metabolik," jelas Betul Hatipoglu, MD, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Case Western Reserve.

Orang yang suka begadang juga cenderung kurang tidur selama minggu kerja dan lebih banyak tidur di akhir pekan.

Baca juga: Waktu Makan Terbaik untuk Penderita Diabetes, Dapat Mengelola dan Turunkan Gula Darah

Hal ini menjadi kekhawatiran karena waktu tidur yang tidak teratur dikaitkan dengan risiko hipertensi yang lebih tinggi.

Penelitian tersebut menemukan bahwa risiko diabetes lebih tinggi terjadi pada perawat yang bekerja di malam hari dan tidak melakukan kerja shift.

Artinya, mereka mungkin harus bekerja setidaknya sampai batas tertentu di pagi hari.

Jika ritme sirkadian atau jam tubuh seseorang tidak selaras dengan rutinitas sehari-hari, hal ini dapat memperburuk kesehatannya.

Untuk menjaga tubuh tetap sehat, lakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang hingga berat setiap minggu.

Konsumsi makanan bergizi, tidur antara 7 dan 9 jam setiap malam, kurangi merokok, minum alkohol, serat jaga berat badan agar tetap sehat.

"Mengurangi waktu menatap layar dan mengelola stres juga dapat membantu orang mendapatkan tidur yang lebih baik dan menurunkan risiko kesehatan mereka," kata Hatipoglu.

Baca juga: Konsumsi Makanan Ini Saat Gula Darah Tinggi, Cocok untuk Penderita Diabetes

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)