Ditambah lagi, hummus dibuat dengan minyak zaitun, lemak tak jenuh tunggal yang membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan tahini yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega-3.
4. Baik untuk usus
Serat pada hummus berasal dari buncis yang mengandung serat tidak larut, serat larut, dan pati resisten (prebiotik).
Prebiotik berkontribusi pada kesehatan usus atau mikrobioma, yang dikaitkan dengan berbagai manfaat, termasuk penurunan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker tertentu, dan penyakit radang usus.
Baca juga: 4 Kebiasaan Baik di Pagi Hari untuk Penderita Diabetes, Dapat Turunkan Lonjakan Gula Darah
5. Mendukung kesehatan tulang
Satu cangkir buncis mengandung 114 mg kalsium, dan 158 mg magnesium.
Kalsium dan magnesium penting untuk melindungi dan membangun tulang yang kuat.
Tahini, salah satu bahan untuk membuat hummus juga mengandung kalsium, seng, tembaga, fosfor, dan selenium yang dapat membantu mencegah pengeroposan tulang.
6. Sumber zat besi yang baik
Zat besi sangat penting untuk produksi sel darah merah untuk pertumbuhan dan fungsi sel, sintesis hormon, dan perkembangan neurologis.
Buncis, tahini, dan jus lemon sering digunakan dalam pembuatan hummus.
Sebuah studi menemukan bahwa hummus yang dibuat dengan bahan-bahan ini mungkin merupakan sumber zat besi yang baik untuk membantu mengurangi risiko kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan anemia.
Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Malam Hari Dapat Menjaga Gula Darah Stabil, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya
7. Meningkatkan kualitas diet
Para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi 1,5 cangkir kacang-kacangan per minggu.
Memilih hummus untuk menggantikan makanan yang kurang padat nutrisi dapat meningkatkan kualitas pola makan Anda secara keseluruhan.
Para peneliti menemukan hubungan antara makan buncis atau hummus dan peningkatan kadar serat makanan, asam lemak tak jenuh ganda, vitamin A, vitamin E, vitamin C, folat, magnesium, potasium, dan zat besi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi makanan tersebut.
8. Mengurangi peradangan
Hummus dibuat dengan tahini atau pasta wijen.
Wijen sendiri kaya akan sesamin, lignan dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Penelitian pada hewan dan laboratorium menunjukkan peran antiinflamasi sesamin dalam berbagai kondisi peradangan.
Namun, diperlukan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk menentukan hubungan yang tepat.
Baca juga: Jalan Kaki 2 Menit Usai Makan Dapat Turunkan Kadar Gula Darah, Bisa Diterapkan Penderita Diabetes
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)