4 Kebiasaan Sarapan Terburuk, Dapat Memicu Lonjakan Gula Darah, Penderita Diabetes Hindari Ini

Penulis: Irmarahmasari
Editor: Irmarahmasari
Ilustrasi menu sarapan, penderita diabetes hindari hal ini saat sarapan, dapat melonjakkan kadar gula darah

Misalnya, Anda dapat menambahkan setengah buah alpukat ke dalam roti gandum utuh Anda sebagai pengganti selai.

Anda juga dapat menambahkan selai kacang ke dalam apel Anda untuk menambah protein dan lemak.

Taburkan biji ciha dan biji rami pada overnight oat sebagai sumber rasa yang mengenyangkan, antiinflamasi, dan sebagai sumber lemak omega-3.

Baca juga: Bolehkah Makan Nasi Putih Saat Gula Darah Tinggi? Begini Penjelasannya

3. Tidak makan cukup serat

ilustrasi makanan tinggi serat, penderita diabetes sebaiknya memasukkan serat dalam menu sarapan (kompas.com)

Serat merupakan nutrisi yang berharga yang memiliki banyak fungsi, mulai dari meningkatkan keteraturan pencernaan, meningkatkan rasa kenyang, dan memperlambat pelepasan karbohidrat ke dalam aliran darah.

Saat Anda mengonsumsi sarapan rendah serat dan padat karbohidrat, seperti roti panggang putih dengan selai, karbohidrat dalam makanan Anda akan mencapai aliran darah lebih cepat dibandingkan jika Anda mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sama dengan kandungan serat lebih tinggi.

Lonjakan karbohidray yang cepat ini dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah setelah makan, yang dapat memengaruhi tingkat energi dan nafsu makan.

Bagi seseorang tanpa diabetes, tubuh dilengkapi dengan insulin untuk membantu proses ini.

Namun, seiring berjalannya waktu, kemampuan tubuh akan melemah untuk merespons lonjakan gula secara efisien.

Untuk meringankan respons yang dibutuhkan pankreas Anda, cobalah memasukkan serat ke dalam sarapan Anda.

Aturan yang baik adalah mengonsumsi setidaknya 1 gram serat per 5 gram karbohidrat.

Tukar roti putih Anda dengan gandum utuh, tambahkan buah ke dalam makanan Anda, dan tambahkan makanan padat serat lainnya ke dalam sarapan Anda, seperti oatmeal, soba, sereal serat, dan sayuran.

Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Malam Hari Dapat Menjaga Gula Darah Stabil, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya

4. Melewatkan sarapan

Ilustrasi menu sarapan, penderita diabetes sebaiknya tidak melewatkan sarapan (Pixabay.com)

Meskipun ada beberapa pendapat berbeda tentang pentingnya sarapan, namun ada beberapa respons fisiologis jika melewatkan sarapan.

Dalam sebuah penelitian mencatat, bagi individu dengan diabetes tipe 1, melewatkan sarapan dikaitkan dengan kosentrasi gula darah rata-rata yang lebih inggi dan kemungkinan kontrol glikemik yang lebih rendah.

Hal ini sangat memprihatinkan, karena kontrol glikemik yang buruk pada penderita diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kerusakan saraf, ginjal, serta gangguan pada organ dan jaringan lain.

Melewatkan sarapan bagi mereka yang tidak menderita diabetes mungkin dapat berdampak sebaliknya.

Jika Anda melewatkan sarapan, kemungkinan besar gula darah akan turun.

Bagi sebagian orang, perubahan ini mungkin tidak terlihat, namun bagi beberapa orang lainnya gula darah rendah dapat menyebabkan gejala hipoglikemia, seperti detak jantung yang cepat, gemetar, berkeringat, mudah tersinggung, dan pusing.

Anda dapat menyiapkan sarapan seperti makanan berprotein rendah gula dengan sepotong buah atau yogurt Yunani ditaburi beri dan kacang-kacangan sebagai pilihan sarapan yang cepat.

Halaman
123