Resistensi insulin semakin lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebagai alternatif, Anda dapat mengonsumsi lemak sehat, seperti lemak dalam ikan berminya, alpukat, dan kacang-kacangan.
3. Melewatakan sarapan
Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari dan dapat berpengaruh terhadap gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Dalam penelitian kecil yang melibatkan 22 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa tidak sarapan dapat menghambat fungsi sel beta pankreas untuk memproduksi insulin.
Penderita diabetes disarankan untuk memilih menu sarapan seimbang yang kaya nutrisi dan ramah diabetes, seperti rendah karbohidrat dan lemak jenuh.
Baca juga: Jenis Olahraga yang Bagus untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi, Mudah untuk Dilakukan Setiap Hari
4. Perubahan hormon saat menstruasi
Siklus menstruasi juga dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah.
Gula darah dapat melonjak selama fase ovulasi yang berlangsung beberapa hari dan kemudian meningkat lagi pada minggu terakhir siklus haid, beberapa hari sebelum permulaan menstruasi.
Wanita dalam masa perimenopause cenderung mendapati kadar gula darah mereka tidak dapat diprediksi.
Jika kadar hormon dan periode menstruasi sering kali tidak teratur, para wanita cenderung mendapati kadar gula darah tidak dapat diprediksi.
5. Malas bergerak
Aktif bergerak atau olahraga sangat penting dalam mengelola gula darah, khususnya pada penderita diabetes.
Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin tubuh dan membantu sel-sel Anda mengeluarkan glukosa dari darah dan menggunakannya sebagai energi.
Menurut sebuah ulasan, penderita diabetes tipe 2 mungkin bisa mengurangi ketergantungan pada obat penurun glukosa dan insulin dengan rutin berolahraga.
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan aktivitas selama tiga hari saja dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang sehat dan biasanya aktif.
Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Malam Hari Dapat Menjaga Gula Darah Stabil, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya
6. Diliputi pikiran stres
Anda memiliki banyak pekerjaan, krisis keluarga, yang membuat Anda stres.
Kondisi ini juga menjadi penyebab gula darah tinggi yang mungkin tidak Anda sadari.
Hal ini karena stres meningkatkan kortisol, hormon fight or flight.