Ketika kortisol meningkat, hal itu membuat tubuh Anda menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
7. Kurang tidur
Sebagian besar penelitian yang berhubungan dengan diabetes menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Itu karena kurang tidur memicu pelepasan hormon kortisol sekaligus mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan saat Anda makan.
Yang lebih buruk lagi, kurang tidur juga meningkatkan hormon rasa lapar, sehingga lebih sulit untuk mengikuti diet sehat.
Baca juga: 6 Manfaat Intermittent Fasting, Termasuk Turunkan Berat Badan hingga Risiko Diabetes Tipe 2
8. Penggunaan obat tertentu
Beberapa penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang meningkatkan lonjakan gula darah, seperti jika Anda lupa menggunakan obat insulin sesuai dosis.
Obat ini bisa meliputi obat yang dijual bebas, obat resep. Contohnya termasuk kortikosteroid, obat hipertensi, obat asma, pil KB, antidepresan tertentu, dan beberapa obat untuk jerawat parah.
Alasan pasti dari efek samping obat-obat ini terhadap kadar gula darah tidak sepenuhnya jelas.
Namun, ada penelitian menunjukkan bahwa obat tekanan darah dapat meningkatkan gula darah karena terjadi perubahan aliran darah dan efek terhadap kerja insulin.
9. Gusi tidak sehat
Penelitian menemukan bahwa gusi yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar gula darah tinggi.
Pasalnya, penyakit gusi dapat meningkatkan risiko infeksi serta peradangan di seluruh tubuh, yang keduanya dapat meningkatkan kadar gula darah.
Oleh karena itu, pentingnya sikat gigi dua kali sehari, bersihkan gigi dengan benang gigi dan konsultasikan dengan dokter gigi secara teratur untuk memeriksakan kesehatan gusi Anda.
Baca juga: Minum Teh Tiap Hari Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Jenis Teh yang Aman Dikonsumsi
10. Saat Anda sakit
Saat sakit, tubuh mengalami stres. Stres menyebabkan peningkatan kortisol, yang kemudian, bersama dengan sel proinflamasi lainnya (dalam hal ini sitokin), mendorong glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis adalah saat glukosa yang disimpan (disebut glikogen) dipecah menjadi gula dan memasuki aliran darah.
Sedangkan, glukoneogenesis adalah saat tubuh menghasilkan lebih banyak glukosa dari sumber nonkarbohidrat di dalam tubuh.
Hasil keseluruhannya adalah peningkatan gula darah.
Oleh karenanya, saat Anda sakit, penting untuk memiliki rencana perawatan.