Untuk mencegahnya, puasa intermittent dapat menjadi salah satu solusinya.
Menurut sebuah tinjauan pada 2018, intermittent fasting dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres oksidatif.
Dalam studi lain pada 2019, puasa intermittent juga dapat membantu melawan peradangan pada tubuh.
4. Dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian paling umum di seluruh dunia.
Puasa intermittent sendiri dinilai efektif untuk mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung, termasuk:
- Kadar gula darah
- Tekanan darah
- Trigliserida darah
- Kolesterol total
- Penanda inflamasi
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari dapat Menyembuhkan 9 Jenis Penyakit Ini
5. Mencegah kanker
Dikutip dari Cancer Council, intermittent fasting dapat mengurangi asupan energi (kilojoule) seseorang secara keseluruhan, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.
Hal ini tentu juga dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko kanker tertentu.
6. Mencegah penyakit alzheimer
Sebuah studi terbaru yang menggunakan tikus menunjukkan, intermittent fasting dapat meningkatkan kognisi dan mengurangi gangguan alzheimer di otak.
Para ilmuwan menyesuaikan jadwal pemberian makan tikus menjadi satu jendela enam jam setiap hari.
Hasilnya, ditemukan bahwa pemberian makan yang dibatasi oleh waktu dapat mengurangi gangguan alzheimer, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi akumulasi amiloid, sebuah protein yang terkait dengan perkembangan demensia dalam otak.
Baca juga: Daftar Produk Alternatif Pengganti Produk Pro Israel di Indonesia, Ada Wings hingga Lion
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
Baca tanpa iklan