TRIBUNHEALTH.COM - Genetik, pola makan, dan gaya hidup menjadi tiga faktor yang paling berperan dalam risiko terjadinya diabetes.
Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa penyakit diabetes juga dapat terjadi akibat faktor sosial, yaitu perasaan kesepian.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa kesepian meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Salah satunya, studi selama 12 tahun pada 2020 menunjukkan, orang yang merasa kesepian di awal penelitian lebih mungkin terkena diabetes dibanding orang dengan skor kesepian lebih rendah.
Baca juga: 6 Buah Rendah Gula yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari, Bisa Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes
Dilansir dari Healthline, temuan tersebut sejalan dengan penelitian pada 2017 yang menemukan orang dengan jaringan sosial sempit lebih mungkin terkena diabetes tipe 2.
Terdapat banyak alasan mengapa kesepian dapat meningkatkan risiko diabetes pada seseorang.
Penelitian terbaru yang terbir dalam jurnal Nutrients menyebutkan, kesepian memiliki hubungan yang signifikan dengan diabetes.
Merasa kesepian berhubungan dengan intensitas latihan fisik dan kualitas makan seseorang, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Kesepian Tingkatkan Risiko Diabetes
Melalui penelitian terbaru, para peneliti menyelidiki apakah aktivitas fisik, indeks massa tubuh (BMI), serta kualitas pola makan bisa menjadi penghubung antara kesepian dan diabetes.
Studi dilakukan di Amerika Serikat, menyasar 1.713 orang dewasa kulit putih dan Afrika-Amerika dengan rentang usia antara 36-77 tahun.
Peserta diklasifikasikan menjadi non-diabetes, pra-diabetes, serta diabetes berdasarkan kadar glukosa darah puasa, obat-obatan, dan laporan diri.
Menggunakan skala tiga item dari University of California Los Angeles (UCLA), peneliti mengukur kesepian berdasarkan kurangnya persahabatan, perasaan tersisih, dan isolasi sosial.
Kualitas pola makan didasarkan pada pola makan selama 24 jam yang diperoleh menggunakan metode multiple-pass otomatis (AMPM) oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).
Aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner aktivitas fisik atau Baecke Questionnaire.
Sedangkan, analisis mediasi ketiga faktor tersebut dengan kesepian dan diabetes dilakukan menggunakan model makro PROCESS.
Baca juga: Mengandung Gula dan Berefek pada Gula Darah, Amankah Penderita Diabetes Mengonsumsi Nanas?
Dikutip dari News Medical, usia rata-rata peserta adalah 57 tahun dengan 59 persen di antaranya perempuan, 39 persen berkulit putih, dan 38 persen memiliki pendapatan di bawah kemiskinan.
Sebanyak 16 persen dan 24 persen dalam kelompok penelitian masing-masing diklasifikasikan sebagai pra-diabetes dan diabetes.
Sekitar 14 persen peserta sering merasakan ketidakhadiran pendamping, tetapi hanya 8 persen yang melaporkan perasaan terisolasi secara sosial.
Di antara peserta, masing-masing 24 persen, 26 persen, dan 51 persen memiliki berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas.