Trend dan Viral

Cicil Utang KCJB ke China Selama 30 Tahun Rp 226 M per Bulan, Stafsus Menkeu Beri Tanggapan

Penulis: dhiyanti.nawang
Editor: dhiyanti.nawang
Kereta cepat Jakarta Bandung

TRIBUNHEALTH.COM - Informasi terbaru, hutang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ke China disebut dicicil Rp 226 Miliar selama 30 tahun.

Mengenai hal ini, Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo buka suara.

Belakangan ini, hutang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjadi sorotan lagi setelah pemerintah meresmikan pada beberapa waktu yang lalu.

Pasalnya, senter terdengar kabar jika hutang proyek KCJB ini dicicil Rp 226 miliar per bulan selama 30 tahun.

Disebutkan bahwa cicilan hutang tersebut diambil dari APBN.

Kini, Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo buka suara melalui akun X pribadinya.

Baca juga: Manfaat Luar Biasa Kurma Ajwa Bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Kadar Kolesterol

Yustinus Prastowo mengungkapkan saat menjawab pertanyaan dari akun @alisyarief.

“Berapa Cicilan Utang/bulan kpd China untuk Kereta Cepat Jakarta~Bandung? "226 Milyar selama 30 Tahun". Dari mana uangnya? APBN (Pajak Rakyat se Indonesia). Artinya orang Papua, Orang NTT, Orang Ambon, turut membayar, untuk mereka yang menikmati Kerata Cepat Jkt~Bandung tsb,” tulis akun tersebut, Kamis (5/10/2023).

Menanggapi hal ini, Yustinus pun menjawab lewat cuitan pribadinya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa cicilan utang proyek KCJB bukan diambil APBN.

Dilansir dari laman Tribun-Medan.com, Yustinus menuturkan apabila yang mengansur hutang tersebut kepada China adalah PT KAI.

Baca juga: Mengenal Batuk Rejan, Gejala Mirip dengan Flu dan Sangat Menular

“Ini keliru. Saya luruskan: yang melakukan kontrak pinjaman utk cost overrun adalah PT KAI dan CBD. Yang akan mengangsur ya PT KAI,” tulisnya.

“Sumbernya? Dari pendapatan mereka, antara lain kontrak pengangkutan dg PT Bukit Asam. Jadi bukan cicilan dari APBN,” lanjutnya.

Cicil Utang KCJB ke China Selama 30 Tahun Rp 226 M per Bulan, Stafsus Menkeu Buka Suara Melalui Akun X (Tribun-Medan.com)

Cuitan Yustinus inipun langsung diserbu oleh warganet lainnya yang mengklaim bahwa suatu saat nanti apabila PT KAI sudah tidak mampu, maka akan disuntik dari APBN.

Hal ini juga disorot oleh Yustinus.

“Tidak langsung ke APBN juga karena masih ada PT PII sebagai perisai. Jadi memakai strategi mitigasi dg ring fencing dan menyerap first loss basis,” tegasnya.

Seperti diketahui, pemerintah baru-baru ini terbuka untuk menjamin pembayaran cicilan utang ke China di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Sebagai informasi saja, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun.

Baca juga: Makanlah Udang Beserta Kulitnya! dr. Zaidul Akbar Ungkap Sederet Manfaatnya

Angka tersebut merupakan hasil audit bersama yang kemudian disepakati kedua negara.

Dengan demikian, biaya total proyek yang berlangsung sejak 2016 itu kini mencapai 7,27 miliar dollar AS atau setara Rp 108,14 triliun.

Halaman
123