TRIBUNHEALTH.COM - Padahal sudah habiskan Rp 200 juta, toilet baru di SMP Kota Bogor isinya cuma satu WC duduk dan tiga urinoir saja.
Melansir TribunJatim.com, anggaran Rp 200 juta digelontarkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor bagi satu sekolah.
Proyek toilet baru tersebut dilakukan di dua sekolah, yaitu SMPN 17 Kota Bogor serta SMPN 9 Kota Bogor.
Jika menilik laman LPSE Kota Bogor, proyek ini merupakan proyek non tender, lalu apa risikonya?
Pengamat politik dan kebijakan publik, Yusfitriadi menilai bahwa proyek ini rawan adanya kebocoran penyalahgunaan anggaran.
Baca juga: Ikut-ikutan Tren TikTok, 11 Siswi di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Pihak Sekolah Bertindak
"Baik tender maupun non tender akan sangat berpotensi adanya kebocoran, penyalahgunaan, dan potensi perilaku koruptif lainnya," kata Yusfitriadi, Senin (2/10/2023).
Yusfitriadi pun memberikan gambaran, jika proyek tersebut merupakan proyek tender, pasti perusahaan yang dimenangkan perusahan itu-itu saja.
Apalagi non tender yang seperti diketahui, proyek ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Yusfitriadi pun menyarankan, harus ada audit kelembagaan yang dilakukan.
"Sehingga bagi saya penting adanya audit kelembagaan yang akan ditunjuk oleh pemerintah dalam mengerjakan toilet tersebut.
Apakah perusahaan tersebut mempunyai rekam jejak yang baik atau tidak, mempunyai hubungan dengan para pihak atau tidak, pada aspek legalnya jelas apa tidak, dan sebagainya," jelasnya.
Yusfitriadi pun menegaskan, jika tidak segera dilakukan audit, kebocoran anggaran tentu akan mudah terjadi.
Baca juga: Dilamar Muridnya Sendiri, Guru Madrasah Ini Risih Akhirnya Blok Nomor dan Kini Pindah Sekolah
"Karena kalau tidak ada audit perusahaan yang akan mengerjakan pembangunan toilet tersebut, akan sangat berpeluang adanga kebocoran anggaran.
Terlebih sejak awal sudah diketahui ketidakwajaran dalam penganggaran pembangunan toilet tersebut," tegasnya.
Sementara itu, salah satu proyek toilet yang 200 juta di SMPN 9 Kota Bogor terus berlangsung.
Toilet Rp200 juta dengan spesifikasi satu WC duduk dan tiga urinoir ini dinilai lebih layak dari toilet yang sudah ada di SMPN 9 Kota Bogor.
"Kata saya teh (pas pertama lihat anggaran) kalau harga segini saya bisa bikin 10 kamar mandi.
Tapi begitu dilihat (pembangunannya), oh pakai bata, dicor, besinya juga besar-besar. Padahal buat tiga lantai juga bisa.
Gitu kira-kira, saya enggak ngada-ngada," kata kepala SMPN 9 Kota Bogor, Hidayat, saat dijumpai TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Mengenal Sosok 9 Naga, Penguasa Ekonomi Indonesia, Lengkap dengan Bisnis dan Kekayaannya
Sebelumnya kejadian siswa SMPN 1 Ponorogo dimintai biaya sebesar Rp1,7 juta demi membantu beli barang-barang yang diminta sekolah, menuai sorotan.